Wow! Peneliti Ciptakan Obat Anti Penuaan Menggunakan AI

Wow! Peneliti Ciptakan Obat Anti Penuaan Menggunakan AI

Penelitian Universitas Edinburgh menggambarkan bagaimana kemampuan AI dapat merevolusi upaya mencari obat anti-penuaan--

BENGULUEKSPRESS.COM - Ruang kecerdasan buatan (AI) terus meluas, dan aplikasi terbarunya menjanjikan revolusi dalam bidang kedokteran. Para peneliti di Universitas Edinburgh telah memulai perjalanan ambisius untuk memanfaatkan teknologi AI dalam upaya menciptakan obat anti-penuaan. Usaha luar biasa ini bertujuan untuk mengatasi salah satu tantangan manusia yang paling signifikan: mengatasi efek penuaan.

Dengan memanfaatkan kemampuan komputasi AI, ilmuwan sedang mendorong batasan penemuan medis, berpotensi membuka cara baru untuk melambatkan proses penuaan dan mencegah penyakit yang terkait dengan usia. 

BACA JUGA:BUKTIKAN! Jawab Kuis Dapat Saldo DANA Gratis Rp100.000 dari Aplikasi Penghasil Uang ini

Sementara AI telah memberikan kontribusi signifikan pada berbagai industri, langkahnya dalam dunia penemuan obat mewakili lonjakan luar biasa. Secara tradisional, proses pengembangan obat senolitik, yang bertujuan untuk menghilangkan sel-sel yang menua, memakan waktu dan mahal.

Namun, integrasi AI dalam proses ini telah membuka jalan bagi pendekatan yang lebih efisien. Vanessa Smer-Barreto, seorang peneliti di Institut Genetika dan Kedokteran Molekuler, menekankan bahwa AI menawarkan solusi untuk tantangan yang dihadapi dalam bidang ini.

BACA JUGA:Usai Sholat Hajat Amalkan Wirid Sunan Kalijaga, Mustajab Mendatangkan Rezeki dan Uang

Vanessa menjelaskan, "Menghasilkan data biologis anda sendiri bisa sangat mahal dan memakan banyak waktu, bahkan hanya untuk mengumpulkan data pelatihan. Apa yang membedakan pendekatan kami adalah kami berusaha melakukannya dengan anggaran terbatas." Pendekatan baru ini melibatkan pemanfaatan data literatur yang ada dan pemanfaatan pembelajaran mesin untuk mempercepat proses penelitian.

Memanfaatkan Algoritma AI untuk Menghadapi Tantangan Penuaan dan Penyakit Terkait Usia 

Inti dari penelitian revolusioner ini terletak pada penerapan algoritma AI. Tim Vanessa menggunakan algoritma ini untuk mengidentifikasi kandidat-kandidat menjanjikan untuk obat senolitik. Untuk mencapai hal ini, mereka menggunakan model AI untuk membedakan antara senolitik dan senyawa bukan senolitik.

Sebuah dataset berisi 4.340 molekul dimasukkan ke dalam model AI, menghasilkan hasil dalam waktu hanya lima menit. Secara luar biasa, model tersebut mengidentifikasi 21 molekul dengan skor tertinggi, menunjukkan potensi mereka sebagai agen senolitik.

BACA JUGA:Klaim Link DANA Kaget Hari Ini 16 Agustus 2023: Ambil Rezeki Saldo Rp95.000 Gratis!

Dari molekul-molekul dengan skor tertinggi ini, tiga di antaranya menunjukkan kemampuan untuk menghilangkan sel-sel yang menua sambil mempertahankan vitalitas sel normal. Obat senolitik baru ini kemudian menjalani pengujian lebih lanjut untuk memahami interaksi mereka dengan tubuh manusia. 

Proses rumit ini, yang biasanya memakan waktu berbulan-bulan dan memerlukan pendanaan yang substansial, dipercepat berkat kemampuan komputasi AI. Meskipun penelitian ini menandai pencapaian yang signifikan, hal ini hanya sebatas permukaan dari apa yang akan datang, karena lebih banyak pekerjaan yang diperlukan untuk mengembangkan hasilnya.

BACA JUGA:Insyaallah Rezeki Bakal Melimpah, Habib Novel Alaydrus Sarankan Baca ini Setelah Sholat Qobliyah Subuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: