Vira Ria Rinjani, Perempuan Berdarah Rejang yang Sukses Budidayakan Maggot dari Limbah Sampah Organik

Vira Ria Rinjani, Perempuan Berdarah Rejang yang Sukses Budidayakan Maggot dari Limbah Sampah Organik

Vira Ria Rinjani-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Berawal dari merasa terganggu dengan bau tak sedap dari sampah organik yang berserakan di sekitar tempat tinggalnya di daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Vira Ria Rinjani, akhirnya kini sukses memanfaatkan sampah dari limbah sayur mayur itu untuk bahan budidaya maggot.

Bagaimana kisah ini berawal? Perempuan yang akrab disapa Vira ini menceritakan, selama ini wilayah Rejang Lebong sebagian besar sampah organik dari hasil panen sayur di daerahnya sering berakhir di tempat sampah atau bahkan menumpuk di pinggir jalan umum. Hal ini menyebabkan bau tidak sedap serta mencemari lingkungan.

Melihat kondisi ini, Vira menjadi prihatin, karena menurutnya hal itu sangat mencemari lingkungan akibat pembuangan sampah sayuran yang sembarangan. 

BACA JUGA:Ini Profil Singkat 3 Calon Sekda Provinsi Bengkulu, Ketiganya Dekat dengan Gubernur

Memulai Budidaya Maggot di Kepahiang

Dia kemudian berpikir keras bagaimana mengolah sisa pembuangan sampah organik serta mendorong kesadaran masyarakat untuk berkontribusi dalam mengelola sampah secara lebih baik. 

Sehingga akhirnya dia memutuskan untuk membudidayakan maggot sebagai solusi untuk memanfaatkan sampah-sampah organik yang ada di daerahnya.


budidaya maggot dengan memanfaatkan limbah organik-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

Awalnnya memang Vira berencana memulai proyek budidaya maggot di Kota Curup. Nemun karena sesuatu hal, ia memutuskan untuk memulainya di Kepahiang pada awal tahun 2021. Menurutnya, Kepahiang yang berbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong karakteristik geografis hampir sama karena berada di kawasan Bukit Barisan, yang sejuk dan tanahnya masih subur. Hal ini memungkinkan maggot dapat dikembangkan dengan baik.

Selanjutnya Vira mulai membudidayakan maggot di Desa Simpang Kota Bingin, Kepahiang. Proyek ini diberi nama "Maggot Recycle Center" dan merupakan bagian dari kegiatan Rumah Pemuda Kreatif di bawah naungan Yayasan Rafflesia Nusantara. 

Vira yang menjabat sekretaris dan administrasi di yayasan tersebut, ingin menjadikan Maggot Recycle Center sebagai solusi bagi permasalahan limbah sampah organik di Kabupaten Kepahiang.

Dia menyadari bahwa untuk mencapai kesuksesan dalam proyeknya, harus menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah meyakinkan masyarakat, terutama pemuda, tentang potensi dari budidaya maggot dalam mengolah sampah organik. Dia menemui penolakan dan cibiran dari sebagian warga yang belum memahami betapa berharganya sampah-sampah organik ini. “Aku senyumin aja. Kan mereka bilang begitu karena belum paham,” ujar Vira.

Dengan ketekunan dan kesabaran, Vira berhasil mengubah persepsi mereka dan mendapatkan dukungan dari beberapa pemuda dan ibu-ibu setempat.


Beternak maggot dengan memanfaatkan limbah sampah organik-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: