Makna Gunungan, Simbolisasi Hati dalam Ajaran Sunan Kalijaga

Makna Gunungan, Simbolisasi Hati dalam Ajaran Sunan Kalijaga

Dalam khazanah wayang, terdapat Gunungan atau Kayon. Gunungan (simbolisasi hati). Bermakna: "Istafti Qalbak" (mintalah fatwa kepada hati nuranimu sendiri)-Bengkulu Ekspress-Istimewa

BENGKULUEKSPRESS.COM - Gunungan (simbolisasi hati). Inilah yang diajarkan Sunan Kalijaga, ketika memperkenalkan wayang sebagai bagian jalan berdakwah di masyarakat di bumi Nusantara. Perjuangan Sunan Kalijaga ini pun didukung para anggota Walisanga lainnya.

Wayang Purwa, atau wayang kulit, menjadi seni pertunjukkan yang memberikan tuntunan akan moral dan kebaikan dalam hidup. Seni pertunjukkan tradisional itu menjadi kegemaran masyarakat hingga saat ini.

BACA JUGA:Doa Memiliki Keturunan Sholih Sholihah, Ijazah dari Kiai Hamid Pasuruan

Dalam khazanah wayang, terdapat Gunungan atau Kayon. Gunungan (simbolisasi hati). Bermakna: "Istafti Qalbak" (mintalah fatwa kepada hati nuranimu sendiri).

Kebaikan adalah sesuatu yang membuat hatimu tenang dan keburukan adalah sesuatu yang membuat hatimu gelisah.

BACA JUGA:Amalkan Rutin Tiap Hari! Doa agar Istri Patuh pada Suami

Hati menurut filosofi Jawa disimbulkan oleh Gunungan/Kayon/Kelir di dalam pagelaran Wayang Purwa, di dalamnya terdapat gambar empat jenis binatang yang menggambarkan 4 jenis nafsu manusia, keempat jenis binatang tersebut adalah:

1. Macan (Harimau)

Menggambarkan nafsu amarah "Remenipun paben fitenah" (menyukai kepada adu domba, fitnah, dan sejenisnya).

2. Banteng

Menggambarkan nafsu Sufiyah "Remenipun milik sanes kewajibanipun" (menyukai iri dengki, hasud, tidak suka bila orang lain dapat kenikmatan / kebahagiaan), cenderung suka keindahan.

3. Kethek (Monyet)

Menggambarkan nafsu Lawwaamah "Remenipun mangontho-ontho kereng donyo artho" (menyukai dunia dan harta benda).

BACA JUGA:Tak Ingin Hidup Susah dan Rezeki Seret, Mbah Moen Pesan Jauhi Kebiasaan ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: