HONDA BANNER
BPBDBANNER

Kisruh Penerimaan Siswa SMA N 5 Bengkulu Segera Diselesaikan, Pemprov: Distribusi ke Sekolah Lain Jadi Solusi

Kisruh Penerimaan Siswa SMA N 5 Bengkulu Segera Diselesaikan, Pemprov: Distribusi ke Sekolah Lain Jadi Solusi

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni-foto: tri yulianti-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Kisruh terkait penerimaan siswa baru di SMA Negeri 5 Kota Bengkulu masih menjadi sorotan publik. Pemerintah Provinsi Bengkulu bahkan telah memanggil pihak sekolah guna meminta penjelasan terkait persoalan tersebut.

Penjabat Sekretaris Daerah (PJ Sekda) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, menyayangkan polemik ini bisa terjadi. Padahal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu sebelumnya telah mengantisipasi agar tidak ada penambahan siswa di luar ketentuan yang berlaku.

"Kita sudah memanggil pihak SMA N 5, mulai dari kepala sekolah, operator, hingga Dikbud Provinsi. Dari hasil pemanggilan itu, memang ada penambahan 72 siswa. Padahal aturan jelas, setiap kelas maksimal hanya boleh diisi 36 siswa,” ungkap Herwan, Jumat (22/8/2025).

BACA JUGA:Puluhan Siswa SMA N 5 Bengkulu Terpaksa Pindah Sekolah Setelah Sebulan Bersekolah

BACA JUGA:Tingkatkan Kapasitas, Puluhan Guru BK SMP se Kota Bengkulu Ikuti Pelatihan

Herwan menegaskan, permasalahan ini harus segera diselesaikan karena sudah menjadi perhatian publik. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah mendistribusikan siswa ke sekolah lain yang masih kekurangan murid. Namun, langkah tersebut memerlukan pendekatan khusus dengan orang tua dan siswa.

"Kalau siswa tidak terdaftar di Dapodik, konsekuensinya besar. Mereka tidak bisa mendapatkan rapor hingga ijazah. Karena itu solusi ini harus dijelaskan dengan baik kepada orang tua dan anak-anak," pungkasnya

Herwan juga mengaku prihatin setelah mendengar kabar adanya siswa yang menangis bahkan sampai sakit akibat masalah ini.

"Padahal jauh sebelumnya, Dikbud Provinsi Bengkulu sudah menegaskan agar sekolah tidak menambah kuota dan tetap mematuhi aturan," ucap Herwan

Untuk diketahui, total siswa yang harus dikeluarkan akibat kelebihan kuota mencapai 72 orang. Namun hingga saat ini, masih tersisa 42 siswa karena sebagian lainnya sudah memilih pindah sekolah lebih dahulu.

Kisruh ini juga telah mendapat perhatian DPRD Provinsi Bengkulu. Beberapa waktu lalu, pihak sekolah dan perwakilan orang tua siswa bahkan sudah melakukan hearing bersama Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu untuk mencari jalan keluar.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: