Amangkurat I, Raja Kejam yang Bunuh 6.000 Ulama, Termasuk Adik dan Ayah Mertuanya!
Amangkurat 1, Raja kejam yang membantai 6000 ulama karena khawatir kekuasannya direbut-Bengkuluekspress-istimewa
Dia membangun kekuasaan terpusat dengan tujuan menyenangkan kepentingannya sendiri. Akibat, dia terasing dari semua aparatus pemerintahan: para pangeran, patih, tumenggung, dan pemuka agama. Dalam keterasingan itu, raja mencurigai setiap orang yang berada di dekatnya. Hasrat kekuasaan membuat dia gelap mata dan membunuh semua ulama yang sesungguhnya basis yang kokoh dalam kerajaannya.
Dalam babad-babad tradisional, tindakan gelap mata seorang penguasa adalah pertanda datangnya periode dekadensi sebuah negara. Bagi masyarakat Jawa, perilaku demikian dianggap sangat tidak pantas. Pujangga Yasadipura dalam Serat Rama (1770) menjelaskan bahwa seorang raja yang menuruti nafsu amarah yang tak terkendali, hanya karena ingin dipatuhi dan ditakuti, akan dikutuk.
Mataram akhirnya memang terkutuk hingga runtuh. Kekuasaannya semakin melemah seiring menguatnya pengaruh VOC yang menggerus basis ekonominya. Ketika seorang pangeran dari Madura, yaitu Trunajaya melancarkan serangan ke keraton Mataram pada awal 1677, Mataram pun berakhir. Amangkurat I dan keluarganya melarikan diri meminta perlindungan VOC.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: