Tupperware Diambang Kebangkrutan, Ini Daftar Masalahnya

Tupperware Diambang Kebangkrutan, Ini Daftar Masalahnya

tupperware--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Merek Tupperware sangat identik dengan penyimpanan makanan, tak heran banyak orang menggunakan nama ini saat mengacu pada wadah plastik.

Perusahaan Tupperware asal Amerika Serikat (AS) dikabarkan dalam proses kebangkrutan. Merek produk tempat penyimpanan makanan dan minuman yang digandrungi emak-emak dilaporkan mengalami penurunan penjualan yang signifikan.

Meskipun dalam beberapa tahun terakhir sudah berupaya menyegarkan produknya untuk menyasar generasi muda, strategi tersebut tak mampu menghadang laju penjualannya yang terus menurun.

Sebaliknya utang perusahaan yang sudah berusia 77 tahun itu semakin meningkat. Penurunan penjualan yang terus terjadi menjadi peringatan Tupperware kemungkinan menuju kebangkrutan jika tidak ada investasi baru yang masuk, melansir BBC.

 Manajemen Tupperware mengatakan tidak akan memiliki cukup uang untuk mendanai operasi jika tidak mendapatkan investasi tambahan. Bahkan perusahaan sedang menjajaki potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan sedang meninjau portofolio real estatnya untuk efisiensi.

BACA JUGA:Begini Cara NU Tentukan Lebaran Idul Fitri 2023

BACA JUGA:Jangan Dibuang! Ini Dia Manfaat Kulit Jeruk Yang Perlu Kamu Tau

New York Stock Exchange atau Bursa Efek New York juga telah memperingatkan saham Tupperware terancam dihapus dari daftar karena tidak mengajukan laporan tahunan yang diwajibkan.

“ Tupperware telah memulai perjalanan untuk membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam mengatasi posisi modal dan likuiditas kami,” kata CEO Tupperware Miguel Fernandez dalam siaran pers. 

“ Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami,” ungkapnya.

Penjualan Tupperware sempat meningkat saat pandemi Covid-19 karena orang-orang lebih banyak memanggang dan memasak di rumah. Capaian tersebut sempat membalikkan penurunan tajam harga saham Tupperware. Namun kenaikan itu ternyata hanya sementara.

Pendiri firma analisis ritel Savvy Marketing, Catherine Shuttleworth menilai turunnya penjualan Tupperware sebagian besar dikarenakan perusahaan belum " cukup inovatif" selama 10 hingga 20 tahun terakhir untuk bersaing dengan para pesaingnya.

BACA JUGA:Makin Dimanja! Aturan Baru PNS Dilarang Kerja Hari Sabtu

Pilih Kemasan Makanan Praktis yang Lebih Ramah Lingkungan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: