Mayoritas Negara Arab Kompak Lebaran Idul Fitri 2023 pada Jumat 21 April

Mayoritas Negara Arab Kompak Lebaran Idul Fitri 2023 pada Jumat 21 April

pemantauan hilan di kawasan arab--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Pusat Astronomi Internasional telah mengumumkan bahwa negara-negara Islam diperkirakan akan mengamati hilal pada hari Kamis, 20 April 2023. Pada hari itu, kemungkinan besar akan menjadi akhir dari bulan Ramadan. 

Mengutip Gulf News, hilal tidak dapat dilihat dengan mata telanjang atau teleskop dari seluruh wilayah Asia dan Australia, meskipun ada kemungkinan beberapa negara Islam dapat melihatnya. Sebagian besar negara Islam di kawasan Arab mungkin akan mengumumkan awal Syawal pada hari berikutnya, yang akan menjadikan Jumat, 21 April 2023, sebagai hari pertama Idul Fitri, hari raya yang merayakan akhir bulan Ramadan.

Tanggal pasti Idul Fitri ditentukan oleh penampakan hilal, dan ini menandai berakhirnya periode puasa selama sebulan penuh dan refleksi spiritual bagi umat Islam di seluruh dunia. Hari libur Idul Fitri resmi di UEA, sesuai dengan Kalender Hijriah, adalah dari 29 Ramadan hingga 3 Syawal. Hal ini akan menyebabkan akhir pekan selama empat hari di negara ini - yang akan jatuh pada tanggal 20, 21, 22, dan 23 April.

BACA JUGA:Rezeki Terasa Sempit? Mungkin 5 Perkara Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Begini Cara Arab Saudi Tetapkan Idul Fitri, Apa Sama dengan Muhammadiyah?

Jauh hari sebelumnya, PP Muhammadiyah telah menetapkan awal bulan Syawal bertepatan dengan hari Jumat, 21 April 2023. Sehingga akhir berpuasa Ramadan menurut mereka yakni 29 Ramadan 1444 H atau pada hari Kamis, 20 April 2023.

Diketahui dalam menentukan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, melansir laman resminya, Kamis (13/4/2023).

Metode hisab hakiki ini mengacu pada gerak faktual bulan di langit sehingga bermula dan berakhirnya bulan Kamariah berdasarkan pada kedudukan atau perjalanan bulan.

Penggunaan hisab hakiki oleh Muhammadiyah karena perhitungan yang dilakukan terhadap peredaran bulan dan matahari menurut hisab ini harus sebenar-benarnya da setepat-tepatnya berdasarkan kondisi bulan dan matahari pada saat itu.

Muhammadiyah berpedoman hisab hakiki dengan kriteria wujudul hilal, yaitu matahari terbenam lebih dulu daripada bulan meskipun hanya berjarak satu menit atau kurang.

Lebih lanjut dijelaskan, dengan hisab hakiki kriteria wujudul hilal, maka bulan Kamariah baru dimulai apabila pada hari ke-29 berjalan saat matahari terpenuhi tiga syaratnya secara kumulatif, yakni; 1) telah terjadi ijtima', 2) ijtima' terjadi sebelum matahari terbenam, dan 3) pada saat matahari terbenam, bulan (piringan atasnya) masih di atas ufuk.

Jika salah satu dari tiga kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka bulan berjalan digenapkan menjadi 30 hari dan bulan baru Kamariah dimulai lusanya.

BACA JUGA:Yamaha RX King 2023 Diproduksi Kembali, Tampil Sporty dengan Harga Rp20 Jutaan

BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart Sabtu 15 April 2023: Ada Diskon Minyak Goreng

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: