Penderita Stunting di Kepahiang Tertinggi

Penderita Stunting di Kepahiang Tertinggi

RAPAT: Bupati Kepahiang Hidayattullah Sjahid dan jajaran pejabatnya saat mengikuti rapat pemaparan stunting di daerah tersebut. -(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kabupaten Kepahiang masih harus kerja ekstra keras untuk menangani kasus stunting. Karena hingga saat ini  angka stunting di daerah tersebut masih cukup besar dan bahkan ditingkat Provinsi Bengkulu, Kepahiang menjadi daerah tertinggi penderita stunting.

Penyebab terjadi lonjakan kenaikan angka stunting dari awalnya 22,9 persen menjadi 24,9 persen. Kenaikan itu menempatkan Kabupaten Kepahiang sebagai angka penderita stunting tertinggi di Provinsi Bengkulu. 

Bupati Kepahiang Dr Ir Hidayatullah Sjahid MM IPU menegaskan, pihaknya beserta jajaran telah menjalankan pengendalian stunting secara masif. Mulai dari membentuk tim percepatan penurunan stunting (TPPS) yang diketuai Wabup Kepahiang Zurdi Nata  hingga mengimplemtasikan program penanganan stunting dilintas OPD. 

"Banyak program kerja pencegahan stunting yang sejak tahun lalu dilaksanakan secara lintas OPD, diantaranya bidang kesehatan, sosial dan infrastruktur seperti sanitasi layak serta  SR Pamsimas," tegas Hidayatullah Sjahid.

BACA JUGA:Izin Sewa Kios Pasar Panorama Dicabut, 500 Pedagang Diberi Peringatan Keras

BACA JUGA:DKP Provinsi Bengkulu Maksimalkan Budidaya Ikan Bioflok 

Bupati menjelaskan, beberapa program pencegahan dan pengendalian stunting  ditahun 2022 lalu, diantaranya sektor kesehatan meliputi pemberian tablet tambah daerah remaja putri dan ibu hamil dapat  90 tablet. Kemudian pendataan ibu hamil kurang energi kronik (KE), pemberjan makanan tambahan untuk ibu hamil KEK, bayi kurang usia 6 bulan dapat asi eklusif.  Kemudian ada sektor infrastruktur dan pelatihan untuk tenaga pendidik usia dini dengan melaksanakan pembangunan sanitasi layak sebanyak 250 unit, sambungan SR Pamsimas 3.345 tititk dan bangun TPS 3R sebanyak 5 titik. Lalu mendorong cakupan jaminan kesehatan untuk masyarakat hingga mendapatkan sistem Universal Health Coverage (UHC) BPJS Kesehatan. 

"Pada sektor pendidikan dimulai dari PAUD dengan memberikan program pendidikan dan pelatihan untuk tenaga pendidik. Bangun UKS dan beri penyaluran gizi untuk murid pada satuan pendidikan," lanjutnya. 

Ia menambahkan, pihaknya akan mulai tancap gas untuk menurunkan angka stunting  dengan mengoptimalkan peran tim pendamping keluarga, bidan desa, PKK  dan kader kabupaten, kecamatan  serta desa/kelurahan. 

Untuk dapat mewujudkan target itu, Pemkab Kepahiang berharap kepedulian pemerintah pusat. Karena adanya keterbatasan fiskal atau kuangan  hingga program-program pecegahan dan penuruan stunting tidak bisa dikaper oleh APBD Kabupaten Kepahiang. 

"Upaya penurunan stunting dan kemiskinan esktrim sangat diperlukan dukungan pemerintah pusat. Jadi program lintas kementerian lembaga dalam penurunan stunting dan kemiskinan esktrim dapat dilaksanakan berkesinambungan," ungkap Hidayattullah.(320)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: