15 Kecamatan di Rejang Lebong Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem

15 Kecamatan di Rejang Lebong Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem

Shalahuddin--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejang Lebong meminta masyarakat untuk mewaspadai dampak dari cuaca ekstrem. Karena 15 kecamatan di daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem dan berakibatkan bencana.

"Kami mengimbau kepada masyarakat Rejang Lebong untuk mewaspadai bencana akibat cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di 15 kecamatan di Rejang Lebong," pesan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Rejang Lebong, Drs Shalahudin MSi dikonfirmasi BE, Minggu (12/2/2023).

Dijelaskan Shalahudin, potensi cuaca ekstrem yang bisa terjadi di 15 kecamatan tersebut mulai dari hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan disertai angin kencang serta petir. Potensi cuaca ekstrem sudah melanda mulai terlihat sejak Jumat (10/2) malam. Bahkan BMKG Bengkulu juga telah mengirim peringatan dini cuaca ekstrem kepada BPBD Kabupaten Rejang Lebong.

"Peringatan dini yang dikirimkan oleh BMKG dan potensi cuaca ekstrem tersebut mulai terjadi sejak Jumat (10/2/2023) malam," tambahnya.

BACA JUGA:Seleksi Capaskibraka Lebong Dimulai, Dibutuhkan 38 Orang

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Targetkan Seribu Pasangan Isbat Nikah

Lebih lanjut ia menjelaskan, beberapa kecamatan yang berpotensi terjadi hujan lebat disertai dengan angin kencang dan petir tersebut. Yaitu mulai dari Kecamatan Curup Selatan, Curup Utara, Curup Tengah, Curup, Curup Timur, Bermani Ulu, Bermani Ulu Raya. Kemudian Kecamatan Selupu Rejang, Sindang Kelingi, Sindang Dataran, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir, Binduriang, Padang Ulak Tanding dan Kota Padang.

"Sementara itu, dari pantauan yang kita lakukan di lapangan, hujan deras disertai angin kencang sudah melanda beberapa kecamatan di Rejang Lebong sejak Sabtu (11/2) malam," paparnya.

Hanya saja, menurut Shalahudin hingga Minggu (12/2) sore pihaknya belum menerima laporan dari relawan BPBD yag tersebar di 156 desa dan kelurahan  terkait adanya bencana alam mulai dari banjir, angin puting beliung, pohon roboh, tanah longsor dan bencana lainnya.

"Untuk mengantisipasi bencana tersebut, kita sudah menyiagakan personel mulai dari Pusdal Ops relawan di tingkat desa dan kelurahan hingga peralatan penanggulangan bencana," ungkap Shalahudin.

Guna meminimalisir adanya korban, ia mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana rawan longsor dan banjir untuk lebih waspada atau mengungsi ke tempat yang aman tersebut dahulu. Bila kondisi sudah aman baru kembali lagi kerumah mereka.(251)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berita ini sudah tayang di surat kabar bengkulu ekspress