Ada 215 ODGJ di Bengkulu Tengah, Ini Dia Penyebabnya

Ada 215 ODGJ di Bengkulu Tengah, Ini Dia Penyebabnya

Kabid P2P Dinkes Benteng, Yoki Hermansyah SKM MPh-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Pendataan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), terdapat ada sebanyak 215 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang tersebar di 11 kecamatan se-Kabupaten Benteng.

"Dari hasil pemeriksaan tim Puskesmas, ada sebanyak 215 ODGJ di Kabupaten Benteng," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Benteng, Ns Gusti Miniarti SKep MH, melalui Kabid P2P, Yoki Hermansyah SKM MPh.

Dijelaskan Yoki, ratusan ODGJ tersebut semuanya berada di rumah tangga atau tinggal serumah dengan keluarga masing-masing.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI yang melarang adanya kegiatan pasung atau pengurungan bagi ODGJ.

BACA JUGA:Jadikan Lingkungan Hijau dan Bermanfaat, Rumah Dinas Bupati Bengkulu Tengah Ditanami Pohon Ini

BACA JUGA:Bengkulu Tengah Central Penghasil Cobek Batu Asli

"Sesuai aturan Permenkes, tak ada boleh ada yang dipasung atau dikurung. Apalagi sampai diikat atau diborgol," jelas Yoki.

Menyikapi hal itu, Yoki menuturkan, Dinkes akan melakukan kegiatan yang diharapkan mampu mengembalikan mental atau psikologis ODGJ agar kembali normal. Salah satu upaya yang dilakukan ialah melakukan terapi aktivitas kelompok.

"Direncanakan, terapi nantinya akan dipusatkan di Puskesmas," imbuhnya.

Melalui kesempatan itu, jelas Yoki, tim dari Dinkes bersama tim Puskemas akan melakukan upaya pemulihan dengan cara melakukan komunikasi secara langsung.

BACA JUGA:Beredar Kabar Siswa di Bengkulu Tengah Pecah Bola Mata Akibat Lato-lato, Begini Faktanya

BACA JUGA:Korupsi Dana Desa Rp 494 Juta di Bengkulu Tengah, Berpeluang Seret Tersangka Baru

Yaitu, dengan cara menggali kebiasaan, hobi dan kegemaran mereka selama ini. Sehingga, secara perlahan ODGJ akan merasa nyaman dan kehadiran mereka dianggap berarti. "Bisa saja akan diundang psikiater.

Perlu diketahui, mereka tetap bisa diajak berkomunikasi secara normal apabila dipanggil dengan tatapan muka datar," beber Yoki. Dari hasil penelitian, Yoki menyebutkan, ada beberapa hal yang menjadi pemicu seseorang mengalami gangguan kejiwaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: