BPJS Kesehatan Sosialisasikan JKN-KIS ke Desa Cahaya Negeri Seluma
Bengkulu, Jamkesnews - BPJS Kesehatan Cabang Bengkulu kembali melaksanakan sosialisasi guna meningkatkan pengetahuan peserta terhadap prosedur, hak, dan kewajiban menjadi peserta JKN-KIS, Kamis (17/06). Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Desa Cahaya Negeri Kecamatan Sukaraja tersebut dihadiri oleh kepala dan perangkat desa setempat, anggota Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) serta masyarakat sekitar.
\"Program JKN-KIS hadir di tengah masyarakat sebagai wujud tanggung jawab pemerintah dalam memastikan seluruh penduduknya memiliki jaminan sosial. Program JKN-KIS merupakan perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan dan perlindungan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah,” jelas Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Seluma, Ricco Hanggara.
Ricco menambahkan, biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih besar apabila kita sempat sakit dan tidak mempunyai jaminan kesehatan.
”Kesehatan adalah hal yang sangat mahal harganya terlihat bila seseorang sakit akan banyak mengeluarkan uang untuk melakukan pengobatan. Dengan kesehatan kita dapat melakukan apapun yang kita mau terutama bagi yang sudah bekerja akan sangat membutuhkan kesehatan agar bisa mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun untuk saat ini biaya pengobatan itu cenderung sangat mahal sehingga kita membutuhkan jaminan untuk mengurangi biaya yang mahal tersebut,” jelas Ricco.
Kepala Desa Cahaya Negeri, Nusirwan mengaku senang dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, dengan harapan seluruh warga Desa Cahaya Negeri akan lebih memahami Program JKN-KIS.
“Semoga sosialisasi ini bermanfaat bagi yang hadir atau masyarakat kami khususnya Desa Cahaya Negeri Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma. Di Kabupaten Seluma sendiri sampai akhir Mei kemarin, dari total 213.414 penduduk yang ada di Kabupaten Seluma sebanyak 167.172 penduduk sudah menjadi peserta JKN-KIS atau sekitar 78,3%\" katanya. (RW/dw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: