Jurus Jitu Kendalikan Inflasi

Jurus Jitu Kendalikan Inflasi

\"\"Sinergi Kuat Antar TPID

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Memasuki tahun baru 2019, Pemerintah bersama stakeholder terkait perlu menyusun strategi dalam pengendalian inflasi. Hal ini dilakukan agar inflasi di daerah tetap rendah dan terkendali. Setidaknya ada beberapa strategi yang dapat dilakukan pemerintah kota dan kabupaten di Provinsi Bengkulu dalam upaya mengendalikan inflasi.

Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin mengatakan, ada beberapa strategi untuk mengendalikan inflasi daerah, pertama dibutuhkan sinergitas dan kerjasama yang kuat antara Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi, Kabupaten/Kota agar mampu menjaga inflasi tetap rendah dan terkendali. Hal ini dilakukan karena sinergi adalah kunci untuk memperkuat pertahanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

\"Sinergi yang kuat antara TPID di kabupaten/kota akan mampu menjaga inflasi tetap rendah dan terkendali,\" kata Kamaludin, kemarin (2/1).

Setelah terbentuk sinergi yang kuat, Pemerintah dan stakeholder terkait harus menjaga beberapa komoditas penyumbang inflasi dari administered price seperti harga bahan bakar minyak (BBM), rokok, dan tiket angkutan udara. Hal ini mengingat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, hampir setiap bulan potensi kenaikan harga komoditas seperti rokok dan tiket angkutan udara selalu memberikan andil kepada angka inflasi daerah.\"Pemerintah harus terus berkoordinasi dengan maskapai penerbangan dengan cara mendorong maskapai untuk membuka rute baru agar inflasi tidak tinggi,\" ujar Kamaludin.

Selanjutnya, perlu ada kesepakatan antara Pemerintah Daerah dan pengusaha ayam pedaging dan petelur. Hal ini dilakukan agar harga kedua komoditas tersebut terkendali. Selain itu, kerja sama antara daerah dapat dilakukan oleh kabupaten dan kota untuk menjaga ketersediaan pasokan komoditas pangan di Provinsi Bengkulu. \"Ini dapat menjadi contoh kabupaten dan kota lainnya dalam hal menjaga pasokan dan kestabilan harga,\" terang Kamaludin.

Selain itu, dalam menjaga kestabilan harga, Pemerintah juga harus menggelar Pasar Murah dan Operasi Pasar di kabupaten serta kota terutama pada periode menjelang Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru. Lebih lagi, Pemerintah juga harus membentuk komunikasi massal melalui iklan layanan masyarakat untuk menghimbau agar dapat melakukan belanja dengan bijak pada periode menjelang Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru. \"Kalau strategi ini dilakukan maka dipastikan inflasi yang dipicu oleh volatile food dapat terkendali dengan baik,\" tuturnya.

Penting pula penyusunan Roadmap Pengendalian Inflasi bagi masing-masing TPID, baik provinsi maupun kabupaten dan kota, agar dapat direalisasikan pada 2019 ini. Roadmap yang telah disusun tersebut diharapkan sejalan dengan rencana kerja maupun rencana pembangunan bagi Pemerintah Daerah ke depan. Selain itu. koordinasi yang baik antara Pemerintah Daerah dan TPID akan membuat harga kebutuhan pokok dan bahan makanan serta transportasi di Provinsi Bengkulu dapat terjaga dengan baik. \"Kita berharap inflasi di Bengkulu pada 2019 ini tetap terjaga pada level yang rendah dan stabil sampai dengan akhir tahun,\" tutupnya.

Hal senada diungkapkan Pakar Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Lizar Alfansi Phd mengatakan, dibutuhkan solusi konkret untuk mengendalikan inflasi daerah sekaligus mendorong peningkatan ekonomi daerah dan nasional. Ada beberapa langkah signifikan untuk menurunkan angka inflasi Bengkulu yang disebabkan oleh kenaikan harga tiket pesawat yaitu menggandeng maskapai penerbangan untuk menambah jumlah armada dan rute langsung dari Bengkulu ke beberapa provinsi tetangga.

\"Selama ini kontribusi inflasi dari angkutan udara cukup signifikan, bahkan selama 2018 sudah 8 kali angkutan udara memberikan kontribusi pada inflasi,\" imbuh Lizar.

Dimana pada Maret 2018, tarif angkutan udara memberikan andil inflasi sebesar 0,1247 persen, kemudian April 2018 sebesar 0,2485 persen, Mei sebesar 0,2555 persen, Juni 0,2604 persen, Juli 0,5241 persen, September 1,0771 persen, November 0,1662 persen dan Desember 0.76 persen. Hal ini menunjukkan bahwa rute baru penerbangan yang dilakukan Pemerintah belum begitu maksimal.

Untuk itu, Pemerintah harus menyarankan maskapai penerbangan untuk membuka beberapa rute baru penerbangan dari Bengkulu ke beberapa kota di Indonesia agar masalah inflasi dari angkutan udara bisa terselesaikan.\"Kami optimis jika pemerintah membuka rute penerbangan baru lagi maka inflasi di Bengkulu akan semakin rendah dan terkendali,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: