Harga Buah Lokal Melonjak
PEMBATASAN impor 13 produk hortikultura telah menyebabkan harga buah mengalami kenaikan. Wakil Sekjen Asosiasi Ritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid mengatakan, sejak pembatasan impor dilakukan, volume persediaan buah impor di pasaran semakin menipis.
“Keterbatasan buah impor menyebabkan kenaikan harga lima sampai 20 persen,” kata Satria, kemarin. Dia mengungkapkan, permintaan buah impor cukup tinggi. Seharusnya pemerintah mencari subtitusi atau pengganti komoditas yang dibatasi agar kebutuhan konsumen tetap terpenuhi. Diingatkannya, sebentar lagi hari Imlek. Biasanya kebutuhan buah alami peningkatan. Pemerintah harus bisa menjamin ketersediaannya.
Selain untuk memenuhi kebutuhan konsumen, menurutnya, ketersediaan pasokan buah menjadi penentu kelancaran usaha pengecer. “Kita di hilir sangat tergantung dari hulunya,” kata Corporate Secretary Carrefour Indonesia ini.
Wakil Ketua Gabungan Importir Hasil Bumi Indonesia (Gisimindo) Bob B. Budiman mengungkapkan, pembatasan impor hortikultura telah menyebabkan harga buah yang tidak dibatasi ikutan naik.
Menurutnya, kelangkaan menyebabkan permintaan terhadap jenis komoditas tertentu menjadi naik. Misalnya buah anggur. Buah ini mengalami kenaikan harga sampai 200 persen. “Kenaikan harga bukan menguntungkan kami. Justru konsumen yang dirugikan,” katanya. Dia berharap, pemerintah meninjau kembali kebijakan pembatasan impor.
Ketua Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Indonesia (Aseibsindo) Kafi Kurnia mengatakan, pembatasan impor sudah berdampak di masyarakat yaitu pemenuhan buah durian. Karena kebutuhan durian selama ini masih bergantung besar kepada Thailand. “Tahun lalu nilai impor durian mencapai 30 juta dolar AS,” katanya. Bagaimana dengan buah lain? Kafi menjawab tidak berdampak banyak. (jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: