2019 Seluruh Puskesmas Bengkulu Utara Terakreditasi

2019 Seluruh Puskesmas Bengkulu Utara Terakreditasi

ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress - Dinas Kesehatan Bengkulu Utara menargetkan pada tahun 2019, seluruh Puskesmas di Kabupaten Bengkulu Utara yang berjumlah 22 puskesmas mendapatkan predikat akreditasi dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Kementerian Kesehatan RI. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara, drg H Adi Fitridin, M.Kes melalui Kabid Pelayanan Kesehatan, Herman Prambudi, SKM, MPh kepada Bengkulu Ekspress kemarin.

\"Target kita 2019 seluruhnya sudah terakreditasi. Untuk 2018 ini, ada 4 puskesmas yang akan terakreditasi lagi, selanjutnya tahun 2019 ditargetkan 7 puskesmas,\" katanya.

Dari total 22 puskesmas yang ada di Bengkulu Utara, baru 11 puskesmas yang terakreditasi yang bergelar status akreditasi dasar dan akreditasi madya.

Herman menambahkan, ada banyak keuntungan yang bisa diterima oleh puskesmas ketika sudah terakreditasi. Hal yang paling utama adalah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Apalagi banyak aturan baru nantinya seperti BPJS mensyaratkan pemberlakuan kerjasama hanya kepada puskesmas yang sudah terakreditasi.

\"Selain itu penerapan manajemen yang semakin bagus dan bukan hanya sekedar seremonial saja, tujuan paling utama pastinya adalah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, makanya kita nilai hal ini sangatlah penting,\" tambahnya.

Lebih lanjut, Herman menyampaikan, setelah proses akreditasi ini selesai di tahun 2019 mendatang, akan berlanjut dilakukan penilaian kembali pada tahun 2022. Ini dilakukan karena pihak kementerian ingin melihat apakah semuanya sudah mengalami kemajuan atau belum sejak menyandang status akreditasi.Akreditasi ini ada 4 jenis atau tingkatan antara lain akreditasi dasar, madya, utama dan paripurna.

\"Saat ini di Kabupaten Bengkulu Utara baru 3 puskesmas yang menyandang status akreditasi madya antara lain Puskesmas Arga Makmur, Batiknau dan Karang Pulau, sedangkan 9 puskesmas masih akreditasi dasar karena dipengaruhi oleh SDM atau tenaga yang belum kompeten, kerjasama dengan lintas sektor yang masih minim serta terkait dengan sarana dan prasarana yang ada,\" pungkasnya. (cw1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: