HONDA BANNER
BPBD

Sukses Panen Perdana, Bumdes Lubuk Tapi Sakti Genjot Ekonomi Desa Lewat Ayam Petelur

Sukses Panen Perdana, Bumdes Lubuk Tapi Sakti Genjot Ekonomi Desa Lewat Ayam Petelur

Saat ini, hasil produksi rata-rata mencapai 5 karpet (150 butir) telur per hari. Meskipun masih tahap awal, Bumdes telah menyusun strategi peningkatan produksi secara ambisius.-IST-

BENGKULU SELATAN, BENGKULUEKSPRESS.COM - Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Lubuk Tapi Sakti, Bengkulu Selatan, mulai menunjukkan geliat ekonomi yang menjanjikan melalui program budidaya ayam petelur. Dimulai sejak awal November 2025 dengan populasi awal 400 ekor, Bumdes yang diketuai oleh Tarmizi ini telah memasuki masa panen perdana.

Saat ini, hasil produksi rata-rata mencapai 5 karpet (150 butir) telur per hari. Meskipun masih tahap awal, Bumdes telah menyusun strategi peningkatan produksi secara ambisius.

"Selain itu, Bumdes juga menyiapkan rencana besar pada tahun 2026, yakni menambah populasi ayam hingga 1.000 ekor," ujar Tarmizi, Kamis (27/11/2025).

Dalam dua bulan ke depan pasca panen perdana, Tarmizi menargetkan produksi harian meningkat signifikan menjadi 11 hingga 12 karpet per hari, seiring dengan masuknya usia ayam ke masa produktif penuh.

BACA JUGA:Pasca Penembakan Petani Pino Raya, Ketua DPRD BS: Konflik PT ABS Harus 'Diselesaikan di Satu Meja'

BACA JUGA:Korban Penembakan Konflik PT ABS Jalani Operasi, Wakapolda Jenguk di Rumah Sakit

Salah satu manfaat terbesar yang langsung dirasakan masyarakat adalah kebijakan harga yang ditetapkan Bumdes. Telur hasil panen dijual langsung kepada warga dengan harga Rp 45 ribu per karpet, jauh lebih murah dari harga pasaran yang berkisar Rp 55 ribu per karpet.

Tarmizi menegaskan kebijakan ini adalah wujud komitmen untuk memberikan manfaat langsung.

"Akses terhadap telur segar dengan harga terjangkau dinilai sangat membantu warga, terutama dalam kondisi kebutuhan pangan yang cenderung meningkat sepanjang tahun," sambungnya.

Kepala Desa Lubuk Tapi, Junitang Tiga Poma, A.Md, menyampaikan apresiasi penuh terhadap inisiatif Bumdes. Ia menilai program ayam petelur ini adalah contoh nyata kemandirian desa.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus Bumdes serta berharap target peningkatan produksi dan penambahan populasi ayam pada tahun 2026 dapat tercapai sesuai rencana,” ungkap Junitang.

Ia menambahkan, pemerintah desa akan terus memberikan dukungan regulasi dan pendampingan. Junitang optimis, jika dikelola secara konsisten dan akuntabel, Bumdes Lubuk Tapi Sakti berpotensi menjadi salah satu penggerak ekonomi lokal yang mampu memberi dampak luas bagi masyarakat.(**)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: