6 Bulan Karyawan dan Dosen Belum Digaji

6 Bulan Karyawan  dan Dosen Belum Digaji

\"Dampak

ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress- Hingga saat ini sebanyak 33 dosen dan 36 karyawan termasuk satpam Universitas Ratu Samban (Unras) belum menerima gaji selama 6 bulan. Bahkan DPRD Bengkulu Utara (BU) mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) BU untuk turun tangan menyelesaikan dualisme Yayasan Ratu Samban (YRS) dan Ratu Samban Arga Makmur (YRSA) tersebut.

‘’Kita minta pemda jangan hanya diam menanggapi konflik yang terjadi di Unras. Untuk itu, pemda harus segera dapat menyelesaikan dualisme kepengurusan yayasan itu,’’ ujar salah seorang anggota DPRD Bengkulu Utara Drs Slamet Waluyo Sucipto SH, kemarin (26/7). Ia menambahkan keberadaan Unras merupakan satu-satunya universitas yang mampu berdiri di Kabupaten se Provinsi Bengkulu. pendiriannya sangat jelas untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Bengkulu Utara. Bahkan pemda sudah banyak mengeluarkan dana untuk membantu agar tetap Unras tetap beroperasi.

‘’Jangan sampai aktivitas kampus berhenti. Dan mahasiswa yang tidak tahu apa-apa malah menjadi korban atas konflik yang terjadi ini. Sudah seharusnya pemerintah daerah turun tangan menyelesaikannya dan tidak membiarkan ini berlarut-larut,’’ ungkapnya. Disamping itu, berdasarkan keterangan dari para karyawan sejak 6 bulan terakhir sebanyak 36 karyawan dan satpam serta 33 dosen Unras belum menerima gaji. Kemudian BPJS ketenagakerjaan yang berasal diambil dari pemotongan gaji, juga tidak dibayarkan 3 bulan terakhir. Akibatnya, para karyawan sangat mengeluhkan kondisi ini.

‘’Kalau gaji 6 bulan dan hampir masuk 7 bulan belum dibayarkan. Karyawan sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi. BPJS ketenagakerjaan bagi karyawan yang sudah mendapatkan, juga 3 bulan tidak dibayarkan,’’ terang satpam Sutomo dan Waryadi. Akibatnya para karyawan mulai merasakan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Apalagi sebagian karyawan memang hanya bergantung pada gaji dari Unras untuk meneruskan hidup.

‘’Kami ini butuh makan. Kami tidak ada mempersoalkan siapa saja pengurus yayasan. Yang kami tahu hak kami sebagai karyawan gaji dibayarkan sesuai waktu. Dan kewajiban menjalankan tugas sesuai bidang masing-masing,’’ tuturnya.

Ruangan Rektorat Unras Disterilkan Tak hanya sampai disitu, akibat dualisme kepengurusan yang belum ada kejelasan penyelesaiannya, pihak karyawan mengganti seluruh kunci ruangan rektorat Unras. Tujuannya agar membatasi akses pihak-pihak luar yang dengan bebas bisa masuk dan mengakses informasi yang ada di dalam gedung rektorat.

‘’Tidak ada penyegelan. Cuma ganti kunci saja agar ruang rektorat steril. Karena jangan sampai orang-orang dari mana saja bisa masuk dengan bebas,’’ jelasnya. Disinggung apakah kedua pengurus yayasan tidak bisa mengakses ruang rektorat, ia tidak dapat memberikan jawaban jelas. Hanya saja, pihaknya tidak menginginkan Rektor Unras Sugeng masuk ke dalam gedung Rektorat.

‘’Kita tidak ingin lagi Sugeng sebagai Rektor. Karena kita mempertanyakan kemana uang BPJS Ketenagakerjaan 3 bulan tidak dibayarkan. Padahal ini hak karyawan diambil dari pemotongan gaji,’’ pungkasnya.(816)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: