Tindak Tegas Perusahaan Ilegal, Dinas Penanaman Modal Segera Turunkan Tim

Tindak Tegas Perusahaan Ilegal, Dinas Penanaman Modal Segera Turunkan Tim

\"Izin\"ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress - Dinas Penanaman Modal (DPM) Bengkulu Utara (BU) mengakui cukup banyak perusahaan yang tidak kantongi izin alias ilegal beroperasi di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Untuk itu, DPM bakal segera turun untuk melakukan penyisiran dan memberikan teguran agar perusahaan itu mengurus kelengkapan administrasi perusahaannya.

Kepala DPM Bengkulu Utara, Zulkarnain SH MH mengatakan, selain tidak mengantongi izin, banyak juga perusahaan yang masa izinnya telah habis namun tidak diperpanjang pihak perusahaan.

‘’Banyak data yang kita temui ini, izin perusahaan sudah habis, tapi tidak memperpanjang. Sebagian juga perusahaan baru, tapi memang sama sekali belum pernah mengurus perizinan,’’ ujarnya dikonfirmasi, kemarin (26/3).

Untuk menyingkronisasi data, ia mengaku bakal menurunkan tim dari DPM melakukan kroscek sebenarnya untuk mendapatkan data yang akurat dijadikan bahan untuk dilaporkan kepada Bupati Bengkulu Utara Ir Mian guna mengambil langkah kebijakan selanjutnya.

‘’Kita kan sudah buka datanya. Maka izin perusahaan yang sudah habis sejak tahun 2010 sampai 2017 akan kita cek ke lapangan, apakah masih beroperasi atau memang sudah tutup. Kemudian hasilnya kita akan lapor ke pimpinan,’’ ungkapnya.

Disinggung mengenai galian C ilegal, Kabid Pengendalian, Pelaksanaan, Pengaduan dan Sistem Informasi DPM Bengkulu Utara, Ketut Swije menyebutkan kewenangan itu sudah diambil alih oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu, namun ia mengaku tidak akan lepas tangan dalam pengawasannya. Artinya, temuan yang didapatkan pihaknya bakal dilaporkan ke dinas terkait di Provinsi Bengkulu.

‘’Mengenai galian C di wilayah Bengkulu Utara ini cukup banyak yang ilegal, maka data yang kita punya akan disampaikan ke provinsi selaku leading sektornya saat ini,’’ terangnya.

Ia mengaku, pengecekan nantinya dilakukan secara menyeluruh, mulai dari perusahaan skala kecil, menengah hingga besar. ‘’Semuanya akan kita cek dan awasi satu per satu. Ini untuk menekan dampak lingkungan yang ditimbulkan,’’ pungkasnya.(816)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: