Seleksi Honorer Terancam Diulang

Seleksi Honorer Terancam Diulang

BENGKULU, BE - Sebanyak 150 orang tenaga honorer di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bengkulu telah telah ditetapkan lulus. Sementara 221 orang dari 371 orang dinyatakan gugur dalam seleksi itu melakukan protes.

Ratusan tenaga honorer yang tidak lulus itu mengklaim seleksi tidak transpran dan tidak objektif. Pasalnya, ada beberapa orang yang dinyatakan lulus, padahal sebelumnya tidak memenuhi syarat, yaitu bertato dan bertidik.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu, Drs Ari Narsa JS pun mengaku, hasil seleksi bisa dibatalkan bila prosesnya tidak berjalan sesuai dengan instruksi Gubernur Bengkulu.

\"Kalau memang ada yang salah dalam penilaian, bisa saja diulang lagi,\" tegas Ari Narsa JS kepada BE, kemarin.

Menurutnya, aksi protes itu menjadi hal yang biasa. Namun BKD akan melihat secara jelas, apa yang menjadi persoalan hinggar protes besar-besaran itu dilakukan.

\"Kita akan tidak lanjuti. Selagi mengikuti prosedural dan transparan artinya tidak ada masalah,\" tambahnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah MMA menegaskan, aksi protes ini juga telah diwanti-wanti sebelumnya.

Ia sendiri telah mengingatkan kepada semua panitia seleksi untuk memberikan penilaian secara objektif dan transparan. Sehingga penilaian yang diberikan dapat dipertanggung jawabkan.

\"Sebelumnya sudah kita ingatkan, jangan main-main untuk memberikan penilaiannya. Baik terhadap honorer maupun kepada publik sekalipun,\" tambahnya.

Wagub juga menegaskan, 150 orang tenaga honorer Satpol PP yang terjaring itu harus propesional dan layak untuk menjalankan tugasnya sebagai penegak peraturan daerah (Perda). Ketika hasilnya nanti ditemukan tidak sesuai aturan, maka seleksi harus kembali diulang.

\"Prinsipnya tidak boleh main-main memberikan penilaian. Kalau ada kecurangan, silahkan diulang,\" tandasnya. (151).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: