Lima Hari Dirawat, Ibu dan Anak Bisa Pulang, Impian Untuk Punya Kursi Roda Akhirnya Terwujud

Lima Hari Dirawat, Ibu dan Anak Bisa Pulang, Impian Untuk Punya Kursi Roda Akhirnya Terwujud

Setelah 5 hari dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu, Mahidahtul Aini (40) yang terkena penyakit stroke dan anak bungsunya Gistan Aldo (7) yang lumpuh sejak kecil kemarin (19/2) kembali dibawa pulang ke rumahnya di RT 10 RW 4 Kelurahan Padang Jati.

CARMINANDA, Kota Bengkulu

RASA bahagia terpancar dari raut muka Mahidahtul Aini (40) seorang ibu yang sudah 7 bulan terserang penyakit stroke dan anak laki-laki satu-satunya Gistan Aldo (7) yang lumpuh sejak kecil. Pasalnya, keluarga kurang mampu ini akhirnya diperbolehkan pulang oleh dokter RSUD Kota Bengkulu. Sebelumnya, ibu dan anak tersebut pada Rabu 15 Februari dijemput oleh Kapolres Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta SIK untuk dirawat di RSUD Kota Bengkulu.

Sekitar pukul 10.00 WIB kemarin (19/2), ibu dan anak tersebut dibawa pulang menggunakan mobil ambulance RSUD Kota. Terlihat, beberapa orang tetangganya ikut menjemput Mahidahtul Aini dan Gistan Aldo. Selain itu, terlihat juga Ketua Yayasan Sosial Polres Bengkulu Bripka Nyarna SE turut mengantar ibu dan anak tersebut pulang.

Ibu dua orang anak tesebut dibawa ke mobil ambulance dengan menggunakan tempat tidur dorong. Sebab, tubuh bagian kanan Mahidahtul Aini tersebut belum dapat bergerak seperti sedia kala. Sementara Gistan Aldo didorong menggunaka kursi roda yang diberika oleh Yayasan Sosial Polres Bengkulu Peduli. Diberikannya kursi roda tersebut berdasarkan keinginan Gistan Aldo sendiri.

Menjelang pulang, Gistan Aldo mengatakan kepada Nyarna bahwa ia sangat ingin sekali menggunakan kursi roda dan memiliki tas sandang sendiri. Oleh karena itu lah kemudian Nyarna langsung mencarikan kursi roda dan tas untuk Aldo. \"Tadi waktu masih didalam dia (Aldo) bilang kalau dia kepingin punya kursi roda dan tas, ya sudah langsung kita belikan,\" ungkap nyarna.

Nyarna mengungkapkan, keinginan Aldo untuk dibelikan kursi roda tersebut memperlihatkan bahwa bocah 7 tahun itu masih memiliki semangat untuk bisa kembali sehat. Selama ini, Aldo yang tidak bisa berjalan sejak kecil itu sehari-harinya hanya bisa berbaring dirumah saja. Sementara seharusnya anak seusia tersebut adalah waktu untuk mereka belajar dan bermain. \"Semoga saja dengan kursi roda tersebut dia jadi tambah semangat untuk sembuh. Dan bisa bermain di lingkungannya,\" jelas Nyarna.

Nyarna mengatakan, berdasarkan penjelasan dokter RSUD Kota Bengkulu, saat lahir Aldo itu sempat terminum air ketuban, sehingga beberapa saraf pusatnya menjadi terganggu. Ketika itu, karena keterbatasan biaya Aldo yang terminum air ketuban tersebut tidak langsung diobatkan oleh orang tuanya. Hasilnya, hingga kini Aldo tidak bisa berjalan.

Sementara ibunya Mahidahtul Aini yang terkena stroke tersebut memang memiliki riwayat penyakit darah tinggi.

\"Ibunya itu banyak pikiran, dan darah tinggi juga, makanya bisa terkena stroke,\" paparnya.

Kendati demikian, peluang ibu dan anak tersebut untuk bisa sehat masih terbuka. Asalkan, keduanya tetap menjaga kesehatan, dan mengikuti seluruh saran dari dokter RSUD Kota Bengkulu. Selain itu, Nyarma menjelaskan, kemungkinan Aldo untuk sekolah juga sangat memungkinkan. Sebab, Aldo hanya tidak bisa berjalan saja, sementara fungsi otaknya sama seperti anak lainnya.

\"Tujuan memberikan bantuan ini sesuai dengan petunjuk pak Kapolres bahwa yayasan ini bergera di bidang sosial yaitu membantu sesama yang mebutuhkannya,\" tukasnya.

Untuk itu, Nyarna mengucapkan terima kasih kepada donatur yang telah membantu, sehingga dana yang diberikan tersebut dapat disalurkan kepada orang yang membutuhkan.

Sementara itu, suami Mahidahtul Aini Edi Candra (41) mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kapolres Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta SIK dan Yayasan Sosial Polres Bengkulu Peduli yang telah membantu proses pengobatan istri dan anaknya.

\"Terima kasih sekali pak Kapolres. Sungguh saya tidak bisa membalas semua ini, semoga Allah membalas semua kebaikkan yang telah bapak berikan kepada keluaga kami,\" ungkap Edi sambil menghapus air matanya.

Selain memberikan bantuan pengobatan, kursi roda, sebelumnya AKBP Ardian Indra Nurinta SIK juga memberikan bantuan 4 karung beras dan kebutuhan sembako lainnya. Selain itu, juga ada bantuan uang untuk keluarga tersebut melunasi kontrakkannya yang sempat menunggak selama 4 bulan.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: