Bocah Tewas di Sungai Jenggalu

Bocah Tewas di Sungai Jenggalu

 BENGKULU, BE - Fikri (9), warga Prumahan Kirana Indah Permai Blok J RT 26 RW 07 Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu, meninggal, setelah tenggelam di muara Sungai Jenggalu sekitar pukul 16.15 WIB, Rabu (8/6).

Tenggelamnya Fikri ini berawal ia bersama ke 7 orang temannya Arif, Fuad, Bobi, Firman, Nirman, Zaki dan Sandi, bertolak dari rumahnya sekitar pukul 16.00 WIB menuju Sungai Muara Jenggalu yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya, untuk mandi.

Sekitar 15 menit sedang asik bermain air, tiba-tiba air Muara Jenggalu pasang dan menyeret anak bungsu dari 4 bersaudara itu. Mengetahui siswa kelas 3 SDN 65 itu tenggelam, teman-temannya berusaha menolong korban dengan menggunakan sebilah kayu agar korban bisa berpegangan dan ditarik, namun usaha tersebut sia-sia.

Setelah korban hilang, ke-7 temannya ini tidak langsung memberitahukan kepada orang tua korban, melainkan mereka masih menunggu, kalau saja korban muncul ke permukaan. Barulah sekitar pukul 18.00 WIB sebelum azan Magrib, orang tua korban menanyakan keberadaan korban kepada temannya itu. Saat itulah teman-teman korban menceritakan apa yang dialami oleh korban. \"Ketika kita desak dimana mereka mandi dan menanyakan korban, barulah mereka mau mengaku kalau Fikri tenggelam,\" jelas salah warga yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada BE, kemarin (8/6).

Setelah mengetahui bahwa korban tenggelam, akhirnya sekitar 10 orang warga setempat langsung menuju lokasi tempat korban, namun karena air pada saat itu sedang naik dan bertepatan dengan azan magrib, sehingga pencarian dihentikan sejenak.

Dalam pencarian korban, warga sempat meminta para normal untuk membantu pencarian. Berdasarkan keterangan paranormal bahwa korban masih tidak jauh dari awal ia tenggelam, sehingga warga terus melakukan pencarian.

Setelah lebih kurang 2 jam lebih pencarian, tepatnya sekitar pukul 20.10 WIB, korban ditemukan warga, 50 meter dari awal ia tenggelam. Berawal ada yang merasakan korban, mengetahui hal itu seluruh warga yang melakukan pencarian langsung turun merapatkan tangan.

\"Setelah kita merapatkan tangan, kebetulan bapak kandungnya sendiri (Ahmad Rifai) yang menemukan korban langsung,\" warga yang membantu melakukan pencarian itu.

Berdasarkan pengakuan dari salah seorang teman korban, Bobi (12), ia melihat korban tenggelam dan seperti ada yang menariknya. Kemudian Bobi bersama teman-temannya yang lain mencoba mambantu korban namun korban, namun korban tidak sempat ditolong karena air cukup deras. \"Kami nengoknyo ( melihat dia) tenggelam, sempat kami ngasih kayu tapi idak tepegang lagi ke nyo,\" ujarnya dengan nada yang sedih dan takut.

Sementara, setelah ditemukan orang tua korban dan kakak kandungnya tidak henti-hentinya menangis. Selanjutnya, korban langsung dibawa menuju rumah duka di Perumahan Kirana Indah Permai Blok J RT 26 RW 07 Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu yang langsung disambut suka duka para keluarga dan tetangga.

Berdasarkan pantauan dan informasi yang didapat BE, kawasan tempat korban mandi berjarak lebih kurang 200 meter dari Jalan Citandui. Ketika para korban awal mandi, air masih sedalam 1 meter dan sekitar 15 menit kemudian air mulai pasang dan keruh. Ketika warga melakukan pencarian, air Muara Jenggalu terus naik (pasang) terlihat banyaknya rerumputan serta sampah menuju hulu muara higga kedalaman sekitar 2. Namun walaupun air terus pasang, dengan peralatan seadanya hanya menggunakan perahu sampan sekitar 6 unit dan penerangan senter dan haandphone, warga terus melakukan pencarian dimulai dari awal korban tenggelam hingga radius 200 meter. Hingga korban akhirnya berhasil ditemukan.(614)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: