Banjir dan Longsor Susulan, Pencarian Korban Terhambat
LEBONG SELATAN,BE- Kondisi cuaca di Kabupaten Lebong terus diguyur hujan deras membuat lokasi longsor PT Pertamina Gheotermal Energi (PGE) Hulu Lais kembali dihantam longsor dan banjir susulan. Meskipun longsor dan banjir melanda tidak sebesar saat kejadian pada Kamis (28/4) lalu. Namun demikian, longsor dan banjir susulan tersebut membuat keempat korban masih misterius. Pasalnya material tanah dan batu besar bertambah membuat alat berat sulit untuk mencapai titik pencarian. \"Alat berat sudah kita kerahkan sebayak 6 unit, tapi masih saja sulit untuk pembersihan titik pencarian. Hal ini karena hujan deras pada Sabtu (30/4) lalu menyebabkan material longsor kembali memenuhi badan jalan yang sebelumnya telah dibuat untuk pecarian korban,\" jelas Dandim 0409 Rejang Lebong, Letkol Kav Hendra S Nuryahya memimpin pecarian korban hingga hari keempat pasca-kejadian.
Diungkapkan Dandim, Sabtu lalu upaya pencarian sempat menunjukkan titik terang dengan ditemukannya potongan kontainer diperkirakan tempat istirahat ke 3 pekerja PGE ini. Namun saat diangkat keatas, ternyata kontainer atau camp peristirahatan ke tiga pekerja tertimbun tersebut dalam kondisi hancur dan terbelah. Saat dilakukan pengecekan di dalam kontainer, tim evakuasi masih belum menemukan ketiga korban tertimbun tersebut.
\"Kemarin kita sudah menemukan potongan kontainer tempat ketiga pekerja itu istirahat sepanjang 4 meter, sedangkan potongan kontainer utama sepanjang 12 meter, jadi masih ada 8 meter lagi tertimbun,\" ungkap Dandim.
Dandim menuturkan pencarian difokuskan untuk mencari potongan kontainer. Namun hal ini terhambat karena kondisi lokasi kembali diguyur hujan sekitar pukul 14:30 WIB sehingga alat berat harus mundur karena khawatir akan longsor susulan. \"Kondisi cuaca beberapa hari ini tidak mendukung. Hal ini juga membuat proses evakuasi pencarian korban terhambat. Kami mohon do\'anya agar pencarian keempat korban belum ditemukan ini mendapatkan hasil,\" lanjut Hendra.
Bupati Lebong H Rosjonsyah SIP MSi mengatakan pencarian korban akan terus dilakukan hingga tujuh hari kedepan. Meskipun masa evakuasi ditetapkan 7 hari, masih bisa diperpanjang. \"Yang jelas kita akan terus melakukan pencarian terhadap korban, kalau seminggu ini belum dapat maka akan kita perpanjang masa pencarian ini,\" jelas bupati.
Bupati juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Lebong untuk selalu waspada terhadap bencana, terutama warga berada di daerah rawan bencana. Apalagi, curah hujan cukup tinggi saat ini sangat memungkinkan terjadinya bencana.
\"Terutama masyarakat yang tinggal di bawah bukit dan aliran sungai. Ini harus terus waspada karena bencana alam bisa terjadi kapan saja disaat kondisi cuaca ekstrim saat ini,\" tutup Rosjonsyah.
Gubernur Bengkulu DR H Ridwan Mukti, Sabtu (30/4) lalu menyempatkan untuk mengunjungi lokasi longsor di cluster A milik PT PGE. Terkait bencana longsor tersebut, terlebih dahulu memprioritaskan untuk pencarian terhadap korban yang masih hilang. \"Sesuai dengan standar dari BNPB, tanggap darurat pertama dilakukan selama 7 hari. Nanti kita lihat, apabila waktunya kurang, maka kita akan perpanjang lagi. Kita prioritaskan dulu pada korban yang belum ditemukan,\" kata Ridwan.
Terkait korban telah ditemukan baik yang meninggal dunia maupun yang masih mendapatkan perawatan medis di RSUD Lebong, Puskesmas Tes maupun RSUD Curup, Ridwan Mukti menjamin untuk seluruh biaya perawatan dan penanganan korban seluruhnya ditanggung oleh Pemda Provinsi Bengkulu. \"Untuk korban masih dalam perawatan maka biayanya akan kita tanggung sedangkan untuk korban meninggal dunia akan kita berikan santunan,\" jelas Ridwan.
Kedepannya pasca-penanganan longsor, Ridwan meminta agar di sekitar lokasi pengeboran panas bumi PT PGE untuk dibebaskan dari lahan masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir korban bencana sewaktu-waktu bisa terulang kembali. \"Apalagi, ini perusahaan pengeboran gas bumi, tentunya resiko ini rawan bencana. Jadi kedepan saya minta di sekitar lahan PGE harus dibebaskan dari lahan masyarakat,\" pungkas pria yang akrab disapa RM.
Usai meninjau lokasi longsor, Ridwan Mukti langsung mengunjungi rumah korban sampai saat ini belum ditemukan. Dalam hal tersebut, gubernur bersama Bupati Lebong dan unsur Muspida memberikan bantuan kepada keluarga korban.
Kepada keluarga, gubernur meminta agar keluarga dapat sabar menghadapi musibah ini. \"Saat ini tim evakuasi sedang berusaha mencari ke empat korban yang belum ditemukan. Kita sama-sama berdo\'a agar pencarian korban mendapat hasil yang baik,\" kata RM.
Kerugian Rp 500 Miliar
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:

