Pedagang Ancam Demo
BENGKULU, BE - Aksi pemblokiran Jalan Kedondong yang dilakukan para pedagang dalam Pasar Panorama beberapa hari lalu, tampaknya sia-sia. Pasalnya, sejak blokir dibuka hingga kemarin, pedagang kali lima (PKL) di luar pasar masih memadati jalan tersebut.
Hal ini membuat sejumlah pedagang lainnya khususnya pedagang dalam pasar, geram. Sehingga mengancam akan menggelar demo dalam waktu dekat ini dengan memblokir total jalan tersebut hingga 3 hari.
Salah satu pedagang, Farida mengatakan, selama PKL yang berada di luar pasar tersebut masih berjualan di badan jalan, pihaknya tidak akan berhenti untuk melakukan protes. Bahkan, bentuk bentuk protes tersebut, mereka telah sepakat untuk melakukan aksi yang lebih besar dari sebelumnya.
\"Pedagang luar itu kayaknya bukan manusia, karena tidak bisa dikasih tahu sekali. Jadi, kami tidak kan berhenti, Senin besok akan kami tutup lagi jalan itu, bila perlu sampai 3-4 hari,\" kata Farida yang merupakan pedag bawang ini.
Farida pun mengaku mereka rela untuk tidak berjualan dalam beberapa hari hanya untuk memblokir jalan tersebut. Hal ini dilakukan sebagai wujud kekesalan dan kekecewaan mereka terhadap pemerintah maupun pihak terkait yang tidak peduli atas nasib para pedagang yang berjualan di dalam pasar.
Dikatakan Farida, setiap pergantian kepala daerah para pedagang ini kerap mengadukan dan memohon agar persoalan pasar tersebut bisa diselesaikan, titak hanya walikota bahkan laporan ini telah sampai ke gubernur. Namun, para pedagang selalu mendapatkan hasil yang mengecewakan.
\"Seharusnya kepala pasar itu yang bertindak, apalagi keamanan pasar itukan tugas mereka. Kalau urusan seperti ini apakah pedagang yang menindak, kan tidak mungkin, jangan nunggu kami demo baru bergerak,\" tegasnya.
Pedagang lainnya, Nurlaini mengatakan, pengelolaan pasar tersebut terkesan ada permainan antara pejabat dengan para PKL yang berjualan di luar. Sebab, jika pasar tersebut memang milik pemerintah, seharusnya bisa bertindak tegas jika ada pelanggaran, bukan malah membiarkan. Lanjutnya, meski pasar tersebut terdapat pos Satpol PP yang hanya berisikan 5 orang, namun hal tersebut tak menjadi penyelesaian. Bahkan Satpol PP pun diremehkan oleh pedagang.
\"Kayaknyo ada permainan, kalau dewan tidak mau berpihak dengan rakyat, silahkan turun dari kursi dewan itu. Seharusnya fungsi dewan itu bisa membantu kami,\" beber Nurlaini. (805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: