Oknum Pejabat BKD “Gagalkan” 17 Honorer Jadi PNS

Oknum Pejabat BKD “Gagalkan” 17 Honorer Jadi PNS

KOTA MANNA, BE – Harapan 17 honorer kategori dua (K2) di lingkungan Pemda Bengkulu Selatan (BS) menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pupus sudah, meskipun sebelumnya sudah dinyatakan lulus CPNS oleh KemenPAN RB tahun 2013 lalu. Pasalnya, berkas ke-17 honorer K2 ini yang sudah diserahkan ke Badan Kepegawai dan dan Diklat (BKD) BS, ternyata tidak diserahkan ke BKN, sehingga pihak BKN pun tidak bisa mengangkatnya menjadi PNS. Gagalnya ke-17 honorer k2 menjadi PNS itu terungkap kemarin saat pertemuan antara para honorer dengan DPRD BS dan pihak BKD BS serta asisten 3 Bupati di ruang Komisi 1 DPRD BS.

Sebab beberapa waktu lalu, pihak BKD BS sudah menerima surat dari BKN Regional VII Palembang, yang menyatakan kalau ke-17 K2 itu Tidak Memenuhi Syarat (TMS) untuk diangkat menjadi PNS. Adanya surat tersebut juga membuat ke-17 tenaga honorer K2 yang telah lulus seleksi dan bahkan telah lulus tes tahun 2013 yang lalu kecewa.

“Kami ini seharusnya bisa menjadi PNS, namun pihak BKD lah yang telah membohongi kami sehingga kami gagal menjadi PNS,” terang Suhartini (50), salah satu perwakilan K2 kepada BE kemarin (15/12).

Menurutnya, sebelumnya persyaratan untuk diangkat menjadi PNS sudah mereka penuhi. Semua berkas itu sudah mereka serahkan ke bagian kepegawaian BKD BS. Hanya saja, setelah menunggu lama ke-17 honorer K2 ini pun gagal, hingga surat TMS itu keluar tidak mendapat kejelasan kapan mereka akan menerima NIP dan SK pengangkatan sebagai PNS.

Dengan adanya surat itu, para honorer k 2 ini merasa dibohongi dan ditipu pihak BKD BS. Sebab persyaratan tersebut sudah dilengkapi sebelum adanya surat keterangan yang menyatakan mereka TMS dari BKN Regional Palembang. Namun oleh Oknum BKD BS, kelengkapan berkas yang mereka serahkan tidak diserahkan ke BKN regional VII Palembang. “Kalau bukan pihak BKD yang mempermainkan kami, tidak mungkin kami bernasib sial seperti ini, “ ujar Suhartini geram.

Ditambahkan honorer K2 lainnya, Martini (36), pihak BKD BS sengaja tidak mau mengurus ke-17 K2 BS menjadi PNS diketahuinya saat sebelumnya pihaknya mendatangi dan bertanya langsung kepada pegawai BKN Regional VII Palembang. Ternyata berkas yang mereka serahkan ke BKD BS tidak ada di BKN Palembang. Padahal saat pihaknya bernyata kepada pihak BKD BS, mereka mengatakan agar para honorer K 2 sabar, sebab SK PNS mereka sedang diperjuangkan.

“Bagaimana kami mau menjadi PNS, kalau berkas yang kami lengkapi itu tidak disampaikan oleh orang BKD BS ke BKN Palembang,” katanya Kesal.

Adapun Asisten 3 Bupati, Drs Yulian Fauzi MAP dalam pertemuan tersebut, mengatakan berdasarkan informasi yang dia terima melalui surat pemberitahuan dari BKN perwakilan Palembang semua persyaratan ke 17 K2 itu dinyatakan lengkap.

“Informasi yang saya dapat, semua berkas para honorer k2 sudah lengkap dan tidak ada perbaikan, sehingga berkas itu hanya diserahkan saja ke BKN, tapi kalau memang tidak diserahkan ada apa,” sesalnya.

Nada kecewa juga disampaikan oleh Wakil Ketua II DPRD BS, Drs Yunadi. Dia merasa kecewa kepada pihak BKD BS. Sebab oknum pegawai BKD yang bertanggungjawab penuh dalam permasalahan ini tidak hadir. Padahal salah seorang Kabid yang membidangi penerimaan pegawai inilah yang lebih paham . “Kalau saya tidak salah yang membidangi masalah ini Pak Sain, kenapa pada pertemuan ini tidak hadir, atau memang sengaja menghindar dari tanggung jawab,” sesalnya.

Sebab sambung Yunadi, saat pihaknya berkoordinasi ke BKN Palembang beberapa waktu lalu, orang BKN Palembang mengatakan kalau mereka tahunya pak Sain yang mengurusi berkas. Namun Sain tidak menyampaikan berkas ke-17 K2 itu. Bahkan Sain sendiri tidak memberikan kabar dan informasi kepada pihaknya, sehingga akibat ulahnya itu telah menyebabkan ke-17 K2 BS gagal menjadi PNS

“Ini Sain kemana? seharusnya dirinya bertanggungjawab hingga menyebabkan ke-17 K2 gagal menjadi PNS,” tukas Yunadi.

Sementara itu, Kepala BKD BS, Turmudhi MPd mengatakan, yang mengurusi K2 ini Sain, namun sampai kemarin dirinya tidak mengetahui keberadaannya. Tadi saya telpon tidak aktif, ada yang mengatakan kalau Sain ke kota Bengkulu ada pula yang mengatakan ada di Bengkulu Selatan ini, namun sampai saat ini saya belum mengetahui keberadaannya,” ujar Turmudhi. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: