Perbaikan Irigasi Butuh Rp 1,5 M
KEPAHIANG, BE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepahiang membutuhkan anggaran Rp 1,5 miliar untuk memperbaiki 2 titik irigasi Air Kemumu di Desa Batu Kalung Kecamatan Muara Kemumu yang ambruk akibat tertimbun longsor. \"Saat ini sebagai langkah awal, irigasi itu dilakukan perbaikan sementara atau tanggap darurat. Dari peninjauan kita kemarin, diperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan terjadi pada 2 titik irigasi totalnya mencapai Rpp 1,5 miliar,\" ujar Kepala BPBD Burlian SE melalui Kabid Rekontruksi dan Rehabilitasi Musi Dayan SSi. Menurut, pemantauan pihaknya, untuk titik kerusakan yang pertama sepanjang 20 meter yang putus setidak-tidaknya dibutuhkan anggaran senilai Rp 600 juta. Sedangkan titik kedua kerusakan 100 meter setidak-tidaknya Rp 900 juta. \"Karena anggaran tanggap darurat posnya berada di Pemda, maka kita terlebih dahulu mengajukan kebutuhan anggaran. Kita berharap nantinya bisa diakomodir, sehingga irigasi bisa segera diperbaiki,\" jelasnya. Sementara, anggota DPRD Kepahiang berencana bakal meninjau irigasi Air Kemumu desa Batu Kalung Kecamatan Muara Kemumu yang ambruk akibat tertimbun bencana longsor tersebut. \"Kita sudah mendengar informasi soal ambruknya irigasi itu, maka kita sesegera mungkin akan meninjau lokasi. Rencananya siang ini (kemarin, red) kita akan pergi kesana, agar bisa diketahui seberapa besar kerusakan dan dampaknya bagi warga khususnya petani sawah,\" ungkap Wakil Ketua DPRD Kepahiang Sementara, Andrian Defandra SE. Menurutnya, walaupun saat ini belum diketahui persis bagaimana kerusakan irigasi akibat bencana longsor, tapi pihaknya mendesak BPBD dan Pemkab Kepahiang dapat segera bertindak. \"Terlebih ratusan hektar areal persawahan warga Batu Kalung dan sekitarnya itu tengah memasuki musim panen. Dengan demikian dalam waktu dekat petani kembali mengelola areal persawahan mereka, yang tentu saja membutuhkan air,\" katanya. Dirilis sebelum ini, irigasi Air Kemumu Desa Batu Kalung ambruk setelah diguyur hujan dengan itensitas yang tinggi kurang lebih selama 5 jam Selasa (2/9) sekitar pukul 18.45 WIB. Dimana akibat guyuran hujan itu menyebabkan bencana longsor, reruntuhan longsor menimpa bangunan saluran irigasi yang akhirnya mengakibatkan irigasi pun ambruk. (505)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: