Delapan Dosen Unib Terima Penghargaan

Delapan Dosen Unib Terima Penghargaan

BENGKULU, BE -  Ratusan petinggi dan karyawan Universitas Bengkulu menikuti upacara hari Pendidikan  Nasional kemarin. Bersamaan dengan kegiatan itu pula, Rektor Dr Ridwan Nurazi SE MSc, menyematkan tanda penghargaan kepada  delapan dosen dan karyawa Unib. Penghargaan tanda kehormatan itu berupa Satya Lencana Karya Satya X tahun dan Satya Lencana Karya Satya XX tahun. Penerima Satya Lencana Karya Satya XX tahun itu Abu Bakar, SH. Sedangkan tujuh penerima Satyalencana Karya Satya X tahun sebanyak tujuh orang, yaitu, Mawardi ST, MT, Muhammad Ali ST, MT, Samsul Bahri, ST, MT, Elhusna, ST, MT, Nurul Iman Supardi, ST, MT, Fepy Supriani, ST, MT, dan Muhammad Fauzi, ST, MT Sementara itu, pelaksanaan Hardiknas di Perguruan Tinggi Negeri di provinsi Bengkulu itu berlangsung Khidmat dan Lancar. Upacara itu diikuti  unsur pimpinan universitas dan fakultas, ratusan dosen, karyawan serta mahasiswa Universitas Bengkulu, pada Jumat (2/5), di lapangan depan rektorat Unib. Dalam sambutan yang dibacakan Rektor Ridwan Nurazi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh mengatakan,\'\'Dalam dunia pendidikan ada dua hal yang sangat mendasar.\'\' Pertama terkait dengan akses untuk mendapatkan layanan pendidikan yang mana akses tersebut dipengaruhi oleh ketersediaan dan keterjangkauan. Beberapa kebijakan dan program seperti BOS untuk pendidikan dasar dan menengah, Bantuan Siswa Miskin, Bidikmisi, Pengiriman Guru untuk daerah terpencil, terdepan dan tertinggal, melalui SM3T, Bantuan Operasional untuk Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), pendirian perguruan tinggi negeri baru dan sekolah berasrama merupakan sebagain dari upaya untuk meningkatkan akses secara inklusif dan berkeadilan. \'\'Alhamdulillah, kebijakan dan program tersebut telah menunjukkan hasil yang menggembirakan,\'\' katanya. Kedua, yaitu yang terkait dengan kualitas. Dalam hal ini, sangat dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu ketersediaan dan kualitas guru, kurikulum, dan sarana prasarana. Beberapa kebijakan dan program yang telah ditetapkan, antara lain, pendidikan dan pelatihan guru berkelanjutan, penerapan Kurikulum 2013, dan rehabilitasi sekolah yang rusak, baik rusak berat, rusak sedang, maupun rusak ringan. “Dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak kepada para guru dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama menyukseskan implementasi Kurikulum 2013. \'\'Insya Allah, melalui Kurikulum 2013 itu, anak-anak kita akan memiliki kompetensi secara utuh yang mencakupi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Itu semua kita lakukan dalam rangka mempersiapkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif, mampu berpikir orde tinggi, berkarakter, serta cinta dan bangga menjadi Bangsa Indonesia. Dengan generasi emas itulah, kita bangun peradaban Indonesia yang unggul, menuju kejayaan Indonesia 2045,” sampai Ridwan. (247/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: