Sumur Swadaya Lambannya perhatian pemerintah daerah
untuk merealisasikan pembangunan sumur untuk sarana sumber air bersih (SAB), membuat masyarakat berhenti berharap dan berjibaku sendiri. Dengan membuat program swadaya dan membangun sumur sumber air bersih sendiri yang didanai dari kantong masyarakat secara sukarela, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu. Kepala Desa Abu Sakim Kecamatan Pondok Kelapa, Firmanto mengatakan, sumur swadaya telah dibangun dan menjamin persediaan di musim kemarau mendatang. Tidak perlu lagi masyarakat setempat mandi di air kolam, atau mandi di air sungai kotor. “Bertahun-tahun masalah krisis air bersih jadi keluhan, mulai tahun ini mudah-mudahan tidak ada lagi sebab sudah bangun sumur sendiri,” katanya. Menurut Firmanto, setidaknya jika musim kemarau tiba, masyarakat bisa terpenuhi dengan air bersih dan bebas dari ancaman penyakit. Apalagi rata-rata di desa ini banyak anak-anak yang sangat rentan diserang sakit. “Sudah terlalu menanggung jika air bersih tidak ada sumbernya, sekarang kita akan salurkan ke sambungan rumah kalau kemarau,” terangnya. Ia meminta, agar adanya kepedulian masyarakat terhadap desa itu, setidaknya merealisasikan berbagai pembangunan. Seperti membangun fasilitas dan infrastruktur jalan, atau membangun tambahan sumur warga. “Maksudnya disini sumur air bersih, jadi tolong jangan lupa tahun ini atau tahun depan bisa direalisasikan program pembangunan,” imbuhnya. Ia menambahkan, pembangunan terlaksana jika masyarakat juga mendukung dan peran serta pemerintah lebih banyak dalam hal menyediakan dana pembangunan, bisa sekaligus atau direalisasikan secara bertahap. “Kalau bisa jangan sampai tidak dipedulikan desa kami ini. Sebab desa kami masih minim dengan pembangunan didanai pemerintah,” tutupnya.(111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: