Rumah Terbakar, 1 Tewas
LEBONG SAKTI,BE - Naas nasib yang dialami Salda (65) warga Lemeu Pit Kecamatan Lebong Sakti. Ia tewas terpanggang saat rumah miliknya hangus terbakar. Kejadian kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 WIB tadi malam (29/12). Diduga kebakaran tersebut terjadi berawal dari kabel magicom yang berada di ruang makan rumah korban yang terjadi konslet. Tak butuh waktu lama, api pun dengan cepat meludeskan satu unit rumah semi permanen yang terbuat dari papan tersebut. Suparno atau yang akrab disapa Upeng (30) tetangga korban menceritakan jika kejadian tersebut diketahuinya saat api sudah membesar. Warga yang melihat api mulai membesar dan mendengar teriakan Tari (19), cucu korban yang mengatakan jika neneknya masih berada di dalam rumah, namun sayangnya api yang keburu membesar tersebut membuat warga kesulitan untuk mengevakuasi nenek tersebut. \"Nenek itu di dalam kamar, sedangkan api sudah besar. Jadi sulit kami selamatkan. Baru sudah api padam kita bisa mengevakuasi korban,\" jelas Upeng. Api baru dapat dipadamkan sekitar dua jam, sayangnya nyawa nenek yang memang diketahui dalam kondisi lumpuh tersebut tidak bisa diselamatkan lagi. Berdasarkan pantauan dilapangan, hampir seluruh bagian rumah tersebut ludes terbakar. Diketahui, Salda (korban,red) diketahui tinggal bersama Tomi (45) anak dan Tari (19) cucu korban. Sedangkan saat kejadian, diketahui Tomi (45) anak korban tersebut sedang tidak berada di rumah. Mobil PBK Nyaris Diamuk Warga Selain itu, dalam kejadian tersebut, warga sempat kesal akibat lambatnya mobil pemadam kebakaran yang tiba di lokasi kebakaran. \"Kami kecewa dengan PBK, kami sudah berapa kali menghubungi PBK tapi tidak datang-datang. Malah kami sempat menjemput mobil itu ke kantor PBK malah mobil itu tidak ada minyak. Kalau seperti ini kami minta bupati mengevaluasi PBK Lebong ini,\" ungkap Sudirman salah satu warga Lemeu Pit. Terpisah, Kepala Kantor Satpol PP dan PBK Kabupaten Lebong Bambang Indra Jaya SE saat dikonfirmasi kemarin menjelaskan jika dirinya saat kejadian sudah berada di lokasi terlebih dahulu. Saat itu, dirinya mengaku sudah memerintahkan petugas piket untuk datang ke lokasi kejadian. Namun, saat mobil PBK sudah akan tiba api pun padam dan warga terlihat sudah marah. Untuk itu, dirinya memerintahkan anggotanya untuk memutar dan kembali ke kantor untuk menghindari amukan massa. \"Saya sudah di lokasi duluan tadi. Tapi saat saya dengan warga sudah marah, saya langsung suruh putar kepala lagi saat mobil sudah tiba di Desa Suka Bumi daripada diamuk massa,\" ucap Bambang. (777)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: