200 Ortu Siswa Diteror
BENGKULU, BE - Suasana SMPN 8 Kota Bengkulu geger. Sedikitnya 200 orang tua (Ortu) siswa diteror dan nyaris tertipu oknum yang mengaku bernama Yosep dan Dewi. Kedua pelaku ini dengan sangat menyakinkan memberitahukan bahwa si anak dalam kondisi kritis di rumah sakit, akibat terjatuh dari kamar mandi sekolahnya. Bahkan untuk melengkapi aksi penipuannya, si penipu itu pun beradegan menangis. Seperti yang diceritakan Not, orang tua dari Yuli siswi kelas IX yang sehari-hari berdagang ayam potong di Pasar Panorama ini datang bersama kedua anaknya. Sesampai di gerbang sekolah, Not pun mempertanyakan bagaimana keadaan Yuli saat ini. \"Anak aku bagaimana keadaannyo pak, baik-baik ajo apo idak,\" tanyanya. Mendengar pertanyaan itu, salah seorang guru piket pun langsung menenangkan sang ibu yang terlihat sangat lelah. \"Tenang bu, anak ibu baik-baik dan sehat. Silahkan datang kelasnya, ibu lihat sendiri,\" jawabnya. Mengetahui anaknya sehat, Not pun langsung mengusap dadanya. \"Alhamdulilah, aku dari pasar idak sempat ganti baju langsung ke sekolah ini,\" ungkapnya. Selain itu perasaan cemas juga menghantui Zulkifli, orang tua dari siswa kelas VII ini sampai meninggalkan pekerjannya. Sesampai di sekolah, dia pun langsung bergegas mencari kelas si anak. Tak kuasa melihat kondisi anak yang masih baik-baik saja. Dia pun langsung menitikkan air mata dan berpesan untuk langsung pulang ke rumah setelah pulang sekolah. \"Saya dimintai uang 10 juta, karena katanya anak saya sedang kritis. Karena saya tidak punya uang, saya bilang nanti dulu. Saya mau lihat kondisi anak saya di rumah sakit. Setelah di rumah sakit, katanya anak saya tidak ada. Saya langsung ke sekolah. Alhamdulilah anak saya baik-baik saja,\" ucapnya sembari bersyukur. Oknum ini pun juga menelepon orang tua dari Revan Basco Jovilius. Penipu yang bersuara laki-laki ini mengabarkan hal yang sama kepada ibu Revan. Merasa anaknya baik-baik saja dan tidak terjadi kecelakaan, ibu Revan ini pun mempertanyakan kembali informasi itu kepada si penelpon. \"Saya bilang kok anda bisa bilang anak saya jatuh di kamar mandi sekolah? Hari ini anak saya sedang sakit tidak masuk sekolah dan ada di rumah. Dan anda ini siapa? Saya tahu semua guru di sekolah anak saya,\" ucapnya. Mendengar pernyataan ibu Revan ini, si penipun pun mulai berkelit. Dia pun menjawab dengan singkat, mengatakan dia salah menelpon orang tua. Karena penasaran, ibu Revan dan suaminya pun datang ke sekolah. \"Kok bisa nomer telepon saya ada sama mereka. Dan dia juga tahu anak saya namanya Revan,\" ujarnya penasaran. Meskipun sangat shock mendengar kabar berita itu, para orang tua ini belum ada yang mengaku telah mentrasfer uang yang diminta pelaku. Hanya saja, si pelaku sudah sempat mengirimkan nomor rekening 90000004453586 atas nama Ahmad Maulana di Bank Mandiri. Dari pantauan BE, hingga pukul 12.00 WIB di sekolah itu pun masih ramai didatangi orang tua. Diketahui, oknum ini menelpon dengan menggunakan 2 nomor telepon yang sama ke seluruh targetnya. Yaitu 083892072957 dan 083806461589. Sementara itu ditemui di tempat berbeda, Kepala SMPN 8 Salmi SPd mengatakan kejadian ini merupakan tindakan kriminal yang ingin memeras orang tua dengan cara menelpon memberitahukan bahwa si anak sedang dalam kondisi kritis. Kepala sekolah yang baru dilantik ini pun mengaku tidak tahu darimana oknum tersebut mendapatkan nomer telepon pribadi masing-masing orang tua. \"Saya tidak tahu dimana mereka dapat nomer telepon orang tua. Kalau kita yang menyebarkan itu tidak mungkin. Karena data itu sangat pribadi dan tidak bisa diekspos,\" tegasnya. Oleh karena itulah, dia mengimbau bagi orang tua siswanya yang menerima informasi itu, dan menelpon dari pihak sekolah ke 0736 21042. Sekretaris Dispendik Kota Bengkulu, Drs. Anwar Baudin MPd mengimbau agar seluruh orang tua berhati-hati dan tidak melayani telepon dari orang yang tidak dikenal. Karena modus penipuan dengan cara pelaku penelpon dan mengatakan anaknya kecelakaan. \"Hati-hati,\" singkatnya. (128)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: