Komplotan Penipu Berkedok Undian Dibekuk
RATU SAMBAN, BE - Kinerja gemilang ditunjukkan Kepolisian Resort (Polres) Bengkulu melalui Polsek Ratu Samban. Polisi berhasil membongkar 7 orang komplotan dugaan penipuan konsumen berkedok pemenang undian. Ketujuh tersangka tersebut, Aseng (24) warga keturunan China, Ay (20) warga Jawa Timur, Es (31) mengaku warga Jakarta, Ek (21) warga Depok, Ys (22) dan Ya (24) warga Medan serta Wi (21). Empat orang perempuan tersebut berperan sebagai SPG untuk menawarkan produk-produk rumah tangga seperti kompor, piring dan lainnya. Produk tersebut dari perusahaan Hero yang berada di Jakarta Barat. \"Komplotan ditangkap tadi pagi (12/11), kita masih lakukan pemeriksaan kepada ketujuh orang ini,\" jelas Kapolres Bengkulu AKBP Iksanyo Bagus Pramono SH MH didampingi Kapolsek Ratu Agung Kompol Millian Azis SH melalui Kanit Reskrim Aiptu Suandi di ruang kerjanya kemarin. Dijelaskan Suandi, keberhasilan mengungkap komplotan yang diduga melakukan penipuan dengan kedok pemenang undian tersebut berawal dari salah seorang korban Zhasah Silitonga (60), warga Jalan Kenangan Kota Bengkulu melapor telah menjadi korban penipuan oleh komplotan tersebut. Disebutkan peristiwa tersebut terjadi Minggu (10/11) lalu di Bencoleen Indah Mall (BIM). Ketika itu korban yang habis berbelanja di Hypermart, didatangi salah seorang pelaku yang mengatakan korban mendapat hadiah undian. Lalu pelaku tersebut mengajak korban untuk menghadap bosnya As, untuk mengambil undian tersebut. Kemudian pelaku mengatakan jika korban mendapatkan kartu pelanggan khusus dan setiap bulannya akan diberikan keuntungan sebasar Rp 3 juta dari perusahan tersebut, dengan syarat korban harus membeli produk yang ditawarkan oleh komplotan tersebut. Akhirnya korban yang diduga sudah terpengaruh oleh perkataan pelaku menuruti kemauannya dengan membeli produk tersebut. Pelaku meminta ATM korban diduga untuk membayar barang yang dibeli korban, sehingga ATM korban tersebut berkurang Rp 4 juta. Korban menyadari telah tertipu setelah korban sampai di rumah. Korban bingung untuk apa membeli barang-barang tersebut. Sesampai di rumahpun pelaku kembali mengantarkan barang lagi kekediaman korban dan kembali menggesek kartu ATM korban sehingga uang sebesar Rp 1.990.000 yang tersisa di dalam tabungan korban lenyap. Pelakupun kembali meminta fee Rp 200 ribu kepada korban karena sudah menjadi pemenang undian dari perusahan pelaku. Komplotan ini melancarkan aksinya pusat-pusat perbelanjaan modern di setiap kota yang disinggahinya. Sehingga disinyalir sebelum melancarkan aksinya di Kota Bengkulu komplotan ini telah melancarkan aksi di beberapa kota lainnya. \"Kita baru dua minggu disini, saya penanggung jawab kelompok. Perusahan kita ada di Jakarta Barang,\" ungkap As bos dari komplotan tersebutb
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: