5 CJH Bengkulu Dirawat

5 CJH Bengkulu Dirawat

RATU SAMBAN, BE - Aktivitas ibadah haji semakin padat saja. Kondisi ini membuat calon jamaah haji asal Bengkulu mulai mengalami kelelahan, terutama bagi yang berusia lanjut. Informasi terbaru ada 5 jamaah Bengkulu yang dilaporkan harus dirawat intensif. Empat di antaranya dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Daerah Kerja (Dakker)  Makkah, dan satu CJH  kloter 5 yang ikut kloter 7 atas nama Amirudin masih ditinggalkan di BPHI Madinah. Keempat CJH yang dirawat di BPHI diketahui Jusmi Iliati asal mukomuko,  Dasina Mentasip Darsin dari Pasar Ujung Kepahiang,  Hasit bin Mat Jasin dari Kota Bengkulu, Maharni binti Asrim dari Bengkulu Utara. Dari laporan yang disampaikan petugas kloter 7, Nahwan melalui Kasubag Humas Kanwil Kemenag Bengkulu, H Nopian Gustari SPdI MPdI, mengungkapkan turunnya stamina  para jamaah itu bisa disebabkan  tingginya aktivitas jamaah yang bersemangat melaksanakan salat di Masjidil Haram. Mereka juga telah melaksanakan tawaf mengelilingi Ka\'bah dan langsung melakukan sai\' memutari bukit safa dan marwah. \"Petugas padahal selalu selalu mengimbau agar jemaah dapat menjaga stamina sehingga saat puncak ibadah nanti dapat dilakukan dengan baik,\" tukasnya. Jumlah Ilegal Sementara itu naiknya biaya tempat tinggal dapat meningkatkan jumlah jamaah ilegal. Ketua Komite Nasional Haji dan Umrah Saad Al-Qurashi Qurashi memperkirakan, jamaah ilegal bisa mencapai 500 ribu orang tahun ini. Pemerintah Arab Saudi telah memperingatkan jamaah haji ilegal akan dideportasi. Mereka juga tidak diizinkan memasuki wilayah negara itu selama 10 tahun. Departemen Paspor mengatakan akan menerjunkan polwan untuk mencegah jamaah haji perempuan ilegal. Sebuah komite gabungan yang dibentuk menteri-menteri terkait di Arab Saudi bekerja keras memenuhi standar kesehatan dan keselamatan para jamaah haji. Begitu paket keamanan menteri internal disetujui dewan konsultasi, langkah-langkah untuk mengontrol orang-orang di pintu masuk dan keluar akan ditingkatkan. Sementara itu, Pemerintah Arab Saudi mempersiapkan Arafah, Muzdalifah, dan Mina untuk menyambut jutaan jamaah haji yang mulai berdatangan ke wilayah tersebut. Persiapan ini dilakukan terkait puncak ibadah haji yang akan berlangsung bulan depan. Dilansir dari Kantor Berita Ahlul Bayt, petugas dari Pemerintah Kota Makkah tengah membersihkan jalanan. Masyarakat penasaran menonton proyek pembersihan itu dari puncak Rahmah. Sama seperti yang mereka lakukan setiap tahun, Pemerintah Kota Makkah mempekerjakan petugas dari Pakistan, India, dan Bangladesh untuk membersihkan kota. Setiap tahun sekitar 6.000 petugas kebersihan berduyun-duyun datang ke Tanah Suci selama musim haji. Kota suci kedua umat Islam, Madinah, juga sedang dipersiapkan. Kementerian Haji Arab Saudi juga mengingatkan perusahaan layanan haji untuk menjaga kebersihan tenda jamaah dan wilayah sekitar tempat suci. Mereka diminta bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Makkah dalam menjaga higienitas di tempat-tempat suci.(247/**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: