PAD Kayu Capai Rp 81 juta
BINTUHAN, BE- Pendapatan Asli Daerah (PAD) disektor hutan Dishutbang Kaur bakal mencapai target. Dari target yang tentukan Rp 132 juta kini sudah terealisasi Rp 81 juta atau 61,36 persen. Dalam sektor hasil hutan ini dibanding tahun 2011 hanya mencapai Rp 101 juta dari target Rp 120 juta atau 80 persen. Namun untuk tahun ini pihaknya yakin bakal mencapai target. \"Pihaknya optimis lantaran pada bulan September hingga Desember banyak masyarakat membangun rumah, kemudian permintaan jati dari luar dearah meningkat. Sehingga mereka wajib dikenakan pajak daerah,\" ujar Kadishutbang ESDM Kaur Ir H Ahyan Endu melalui Kabid Penanganan Hasil Hutan dan Pengendalian Hutan (PHHPH) Abdul Karim SSos, kemarin. Dikatakanya, rata-rata penyumbang PAD terbanyak terdapat rimba campuran hampir mencapai Rp 40 juta, kemudian kelompok meranti Rp 20 juta dan kayu Jati mencapai Rp 20 juta. Namun nilai anggaran itu untuk bulan Januari hingga Juli ini, jelas kekurangan sekitar Rp 50 juta bisa direalisaisikan pada bulan agustus hingga Desember mendatang. \"Kemungkinan besar target kita akan mencapai sangat baik, karena PAD kayu kita bisa mencapai Rp 100 juta. Tapi itu semua tergantung kondisi dilapangan,\" katanya. Dijelaskan, untuk jenis rimba campuran pajak yang dikenakan Rp 50 ribu/kubik, kemudian Kelompok meranti Rp 75 ribu/kubik, sedangkan Kayu jati dikenakan perdiameter setiap satu dimaneter Rp 20 ribu. Semuanya sudah ditentukan sesuai aturan dan UU untuk jenis kayu. \"Kami berharap melalui PAD maupun jumlah izin yang terlayani dapat ditingkatkan lagi pada tahun 2013 ini, yaitu melalui sosialisasi, pengawasan dan penertiban ijin, serta peningkatan kualitas pelayanan. Karena semuanya ikut membantu meanrgetkan PAD sangat besar,\" jelasnya. Sementara itu, untuk jenis pelelangan kayu banyak belum terjual, lantaran kayu tersebut sudah cukup lama sehingga kwalitasnya rendah. Namun pihaknya tetap akan mengupayakan sitem pelelangan kayu diumbah. Yakni kayu tersebut jangan terlalu lama dari mulai proses jika kayu itu tanggkapan maka jaraknya dilakukan satu bulan.\"Jika lebih dari itu kwalitas kayu jelas akan menurun lantaran terkena hujan atau panas,\" Pungkasnya.(823)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: