HONDA BANNER
BPBDBANNER

2.053 Paket MBG Telah Disalurkan, Ibu Hamil dan Balita Terima Manfaatnya

 2.053 Paket MBG Telah Disalurkan, Ibu Hamil dan Balita Terima Manfaatnya

Penyaluran MBG oleh BKKBN Provinsi Bengkulu dalam rangka mendorong penurunan angka stunting di Bengkulu-foto: istimewa-

BENGKULUEKSPRESS.COM  – Dalam upaya mendukung percepatan penurunan stunting serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggencarkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk kelompok sasaran rentan di Provinsi Bengkulu.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, menyampaikan bahwa program MBG 3B (Ibu hamil, Ibu menyusui, dan Balita non-PAUD) menjadi prioritas intervensi gizi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Program ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah serta mendukung target Indonesia Emas 2045 melalui peningkatan kualitas generasi penerus bangsa.

Hal ini diungkapkan Zamhari saat mendampingi Kepala Kepolisian Daerah Provinsi Bengkulu dalam peresmian serentak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) POLRI di Bengkulu, Kamis (17/7/2025). 

BACA JUGA:Dapur SPPG Bengkulu Resmi Beroperasi, Layani Ribuan Siswa di 9 Sekolah

BACA JUGA:Upaya Humanis Pemkot Bengkulu, Pedagang Pakaian Zona 2 Sepakat Dukung Relokasi

Ia menegaskan bahwa kelompok 3B adalah kelompok paling rentan terhadap stunting, sehingga perlu menjadi fokus utama dalam intervensi gizi nasional.

“Program MBG untuk kelompok 3B ini berkontribusi besar dalam peningkatan kualitas SDM ke depan. Karena menyasar kelompok berisiko tinggi stunting, seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD,” ujar Zamhari.

Hingga Juli 2025, sebanyak 2.053 paket MBG telah disalurkan di beberapa kabupaten/kota di Bengkulu. Kota Bengkulu menjadi wilayah dengan penerima manfaat terbanyak, yakni 1.237 orang yang terdiri dari 955 balita, 92 ibu hamil, dan 190 ibu menyusui.

Pelaksanaan program dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, dengan menggandeng petugas kesehatan, kader posyandu, tim pendamping keluarga, serta Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) di tingkat desa dan kelurahan.

Zamhari juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah berdiri 17 unit SPPG di Bengkulu sebagai bagian dari dukungan infrastruktur layanan gizi di bawah BGN.

“Dengan sinergi semua pihak, kami optimistis prevalensi stunting bisa ditekan. SSGI tahun 2025 mencatat prevalensi stunting nasional tahun 2024 masih di angka 19,8 persen. Kita harus bergerak bersama agar angka itu terus menurun, khususnya di Bengkulu,” tegasnya.

Program MBG 3B ini merupakan bentuk nyata dari peran Kemendukbangga/BKKBN dalam mempercepat pemenuhan gizi kelompok rentan, sebagai langkah strategis mencetak generasi Indonesia yang sehat, produktif, dan berkualitas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: