Dampak Sepinya Pembeli dan Gempuran Belanja Online, Pedagang Pakaian PTM Bengkulu Gulung Tikar

PTM Pasar Minggu Kota Bengkulu yang dahulu ramai kini sepi pembeli-(istimewa)-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Kondisi sepi pembeli yang melanda Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Bengkulu selama beberapa tahun belakangan, terutama sejak peristiwa kebakaran yang terjadi, kini mencapai puncaknya. Fenomena ini ramai di media sosial setelah sejumlah pedagang pakaian memutuskan untuk menutup toko mereka dan tak lagi berjualan.
Salah satu kios pedagang di kawasan PTM Kota Bengkulu milik Eriwati sempat ramai diserbu pembeli. Pasalnya, ia mengobral seluruh dagangannya dengan harga sangat miring, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp70 ribu.
Eriwati sengaja menurunkan harga barang-barangnya, mulai dari pakaian dalam, baju anak, hingga daster, hingga 20 persen dari harga biasa karena ia berencana segera menutup kiosnya.
BACA JUGA:Belasan Ton Limbah Medis Terbengkalai, DLH Kota Bengkulu Laporkan PT EHBS ke Polda dan Gakkum KLHK
BACA JUGA:Atasi Banjir, Wali Kota Bengkulu Usulkan Anggaran Rp1 Triliun ke Kepala Staf Kepresidenan
"Kita tutup, sudah sepi sekali pembeli, kadang sampai 3 hari sampai seminggu enggak ada yang laku. Semua barang kita obral mau kita habiskan," jelasnya pada 18 Juni 2025.
Eriwati, yang telah berdagang selama 12 tahun di kawasan tersebut, mengaku terpaksa menutup kiosnya.
Ia merasakan penurunan drastis jumlah pembeli di PTM sejak beberapa tahun belakangan, terutama di tengah gempuran tren belanja online. Banyak hari di mana tidak ada satu pun barang dagangannya yang laku.
Eriwati berencana masih akan membuka dan mengobral habis seluruh barang dagangannya hingga dua hari ke depan.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: