Wapres Gibran Respon Aksi Mahasiswa Bengkulu, Sayangkan Opsen Pajak yang Tinggi Hingga Kirim 2 Deputi KLH

Para mahasiswa Bengkulu saat temui Wapres Gibran di Hotel Mercure Bengkulu -foto: istimewa -
BENGKULEKSPRESS.COM - Kedatangan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka ke Bengkulu diwarnai dengan aksi demonstrasi oleh gabungan mahasiswa Bengkulu di depan Hotel Mercure Bengkulu pada Selasa malam (27/5/2025).
Hotel tersebut diketahui tempat Wapres Gibran bermalam dan akan melanjutkan kegiatan untuk keesokan harinya, Rabu (28/5/2025).
Aksi ini direspon oleh Wapres Gibran dan meminta sejumlah perwakilan untuk masuk kedalam hotel dan melakukan diskusi secara tertutup.
Perwakilan GMBI Bengkulu, Julius menyampaikan, aksi yang dilakukan ini berangkat dari keresahan masyarakat Bengkulu akan fenomena yang terjadi saat ini.
Mulai dari krisis BBM yang dialami beberapa hari terakhir yang menyebabkan antrian BBM di seluruh SPBU di Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Wapres Gibran Serahkan Dana Stimulan ke Korban Gempa, Rp 60 Juta Langsung Masuk ke Rekening
BACA JUGA:Wapres Gibran Tinjau Program MBG dan Berikan Bantuan Pada Siswa di Bengkulu
Tak hanya itu, kebijakan Gubernur Bengkulu terkait opsen pajak yang dinilai tidak pro rakyat. Opsen Pajak Bengkulu diketahui paling besar se-Sumatera, yakni 66%.
Belum lagi rencana Pemerintah Provinsi Bengkulu terkait akan dibukanya tambang emas di Kabupaten Seluma, Bengkulu.
"Dalam diskusi tertutup, tiga isu utama yang kami sampaikan pada Wapres Gibran. Pertama, krisis BBM yang berlarut-larut dan dinilai sebagai kegagalan pemerintah daerah, kenaikan opsen pajak dan rencana tambang emas," kata Julius.
Lanjutny terkait opsen pajak, Wapres Gibran menyayangkan hal tersebut dan mengungkapkan bahwa tarif opsen pajak 66% di Bengkulu tergolong tinggi.
"Terkait kenaikan pajak kendaraan pasca pemberlakuan opsen pajak, Wapres Gibran menyebutkan tarif di Bengkulu tergolong tinggi," sambungnya.
BACA JUGA:Krisisi BBM di Bengkulu, Mahasiswa Bengkulu Aksi di Kantor Gubernur Bengkulu
Sementara, terkait isu lingkungan, seperti rencana pertambangan emas di Kabupaten Seluma dan konflik agraria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: