DPD RI Destita Khairilisani Dampingi Wapres Gibran Tinjau Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu

DPD RI, Destita Khairilisani dampingi Wapres Gibran kunjungan ke Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu -foto: istimewa -
BENGKULUEKSPRESS.COM - Anggota DPD RI Daerah Pemilihan (Dapil) Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., MSM, turut mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Raka Buming Raka dalam kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu, Selasa (27/5/2025).
Kunjungan Wapres Gibran ini diawali dengan meninjau langsung Pelabuhan Pulau Baai yang saat ini tengah mengalami pendangkalan alur.
Apr Destita menyampaikan, kondisi pelabuhan yang memprihatinkan ini telah berdampak luas, terutama pada masyarakat di Pulau terluar di Provinsi Bengkulu yakni Pulau Enggano.
Kondisi saat ini, membuat masyarakat yang tinggal di Pulau Enggano terganggu dalam berbagai aktivitas. Seperti sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM), bahan pangan yang sulit didapat dan sulit untuk dikirim ke Kota Bengkulu dan lainnya.
BACA JUGA:Sikapi Krisis BBM di Bengkulu, Senator Destita Datangi Pelindo, Pastikan Pengerukan Berjalan
BACA JUGA:Wapres Gibran Tinjau Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu
"Selama ini kita terus menyuarakan persoalan alur ini di tingkat pusat. Kini saatnya pemerintah bertindak cepat. Bengkulu butuh pelabuhan yang layak dan berfungsi optimal, bukan hanya untuk logistik, tapi juga untuk pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Destita saat mendampingi Wapres Gibran
Dengan kehadiran Wapres Gibran sambung Destita, membawa kabar baik dan menjadi awal percepatan penanganan pendangkalan alur secara konkret.
Senada dengan Destita, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan turut memberikan penjelasan mengenai pentingnya perbaikan alur pelayaran.
Helmi menekankan bahwa masalah pendangkalan sudah terjadi lama, namun upaya perawatan baru dilakukan setelah ada desakan keras dari berbagai pihak.
"Alur ini harusnya rutin dimaintain, tapi baru ditangani ketika semua orang teriak,” ujar Helmi Hasan.
Ia menyebut dampak ekonominya sangat besar, seperti yang dirasakan warga Pulau Enggano yang kesulitan menjual hasil panen dan mengakses layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.
Kepada Gibran, Helmi menjelaskan bahwa secara teknis pengerukan sudah memasuki tahap pemasangan kipas pengeruk sepanjang satu kilometer dan akan dimulai pada 29 Mei mendatang.
Sementara itu, terkait kelangkaan BBM beberapa hari terakhir, Helmi menyebut hal itu turut dipengaruhi oleh terganggunya alur pelabuhan dan keterbatasan armada tangki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: