Pelindo Kembali Dideadline, Komisi V DPR RI Turun ke Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu

Komisi V DPR RI kunjungi Pelabuhan Pulau Baai yang alami pendangkalan -foto: istimewa -
BENGKULUEKSPRESS.COM - PT Pelindo kembali di deadline oleh DPR RI Komisi V untuk segera menyelesaikan pengerukan di alur yang mengalami pendangkalan, Kamis (3/7/2025).
Hal itu disampaikan rombongan DPR RI Komisi V, Syaiful Huda, Muklish Basri, Haryanto, Hamka B. Kadi dan Saadiah Uluputty saat melakukan peninjauan langsung di lokasi pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
Syaiful mengatakan, progres pengerukan yang dilakukan oleh PT Pelindo terbilang lamban, terlebih pada janji-janji penyelesaian alur yang disampaikan.
"Memastikan paling tidak sementara ini kapal bisa masuk dulu atau bisa keluar. Ini target minimal tiga hari ini bisa dipastikan kapal bisa masuk, kita pastikan deadline tiga hari ini kapal bisa masuk," kata Syaiful.
BACA JUGA:Semarak Karnaval Tabut 2025, Pemkot Bengkulu Berpartisipasi Aktif dengan Maskot Garuda Merah Putih
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu, Wagub Hingga Bupati Akan Berkantor di Pulau Enggano
Syaiful menambahkan, penambahan waktu yang diberikan ini bertujuan untuk mempercepat masuknya transportasi laut ke Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
Tak hanya itu, anggota DPR RI Komisi V ini juga meminta agar Pelindo menambah alat berat untuk mempercepat pengerukan dilokasi pendangkalan alur.
"Dengan inpres nomor 12 tahun 2025 ini, kita ingin adanya percepatan dalam penyelesaian persoalan pendangkalan ini. Oleh karena ini Pelindo harus menambah sebanyak-banyaknya alat pengerukan," tegasnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Mian menekankan agar Pelindo tidak mengundur waktu lagi seperti yang telah dijanjikan sebelumnya.
Beberapa waktu lalu, Pelindo menjanjikan penyelesaian pengerukan di Minggu ke 3 Juni, namun hal itu belum terealisasi.
Kemudian Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Bengkulu juga telah meninjau pendangkalan alur tersebut dan kembali memberikan waktu pada Pelindo selama 2 hari dan berakhir di tanggal 2 Juli 2025.
"Posisinya sudah harus dikeroyok bersama variabel kerjanya harus kesiapan alat diperhitungkan, misalnya tiga unit gak cukup harus dilipatgandakan jangan sampai sudah dideadline terus akhirnya mundur lagi," imbuh Ir Mian.
Menurut Direktur Strategi PT Pelindo Drajat Sulistyo, kendala yang dihadapi Pelindo Bengkulu dalam pengerjaan pengerukan ini adalah kondisi cuaca Bengkulu yang saat ini sering mengalami badai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: