Korban Selamat Ungkap Detik-Detik Kapal Tenggelam, Keluarga Desak Investigasi Total

Riki Apdinusa, salah satu korban selamat asal Kabupaten Lahat saat menceritakan kronologis kejadian yang ia alami-(ist)-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Sejumlah korban selamat dan keluarga korban dalam tragedi tenggelamnya KM Wisata Tiga Saudara yang menewaskan tujuh orang, mendatangi Posko Relawan Terpadu di Pantai Malabero, Kota Bengkulu, Senin (12/5/2025).
Kedatangan mereka untuk mengambil barang pribadi yang berhasil diselamatkan serta menuntut kejelasan proses hukum dan investigasi menyeluruh atas insiden nahas tersebut.
Salah satu korban selamat, Riki Apdinusa, wisatawan asal Kabupaten Lahat, mengungkapkan bahwa kondisi cuaca buruk sudah terjadi sejak sebelum kapal bertolak dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero.
"Kami keluar dari Pulau Tikus sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu angin kencang dan ombak tinggi. Saat hampir sampai di pantai, mesin kapal mendadak mati dan air mulai masuk dari bawah kapal," tutur Riki.
BACA JUGA:Tewaskan 7 Orang Wisatawan, Polisi Dalami Penyebab Tenggelamnya Kapal Wisata Pulau Tikus
BACA JUGA:Aksi Heroik Nelayan Selamatkan Korban Tenggelam, Gubernur Helmi Beri Hadiah Umroh
Ia menambahkan, kapal mulai oleng setelah dihantam ombak dari kiri dan kanan, lalu tenggelam dalam waktu kurang dari lima menit. Meski sebagian besar penumpang memakai pelampung, ada yang tidak sempat menggunakannya.
"Hampir semuanya pakai pelampung, tapi ada juga yang tidak,” tambahnya.
Kritik keras datang dari keluarga korban. Dody Dores, paman dari mendiang Anggun, korban asal Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, mempertanyakan legalitas agen travel yang mengoperasikan kapal tersebut.
“Kami minta Pemkot Bengkulu mengevaluasi legalitas agen travel ini. Kalau memang resmi, kami ingin tahu kelayakan kapal, kenapa bisa sampai mesinnya mati mendadak,” tegasnya.
Untuk diketahui, insiden tragis ini terjadi pada Minggu (11/5/2025). Kapal wisata KM Wisata Tiga Saudara membawa 98 penumpang, satu nakhoda, dan lima awak kapal dari Pantai Malabero menuju Pulau Tikus dan kembali ke darat pada sore hari.
BACA JUGA:Hina Suku Rejang di Medsos, Tiga Warga Rejang Lebong Dihukum Cambuk Secara Adat
Kecelakaan terjadi saat perjalanan pulang. Tujuh penumpang dinyatakan meninggal dunia, dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Sebagian telah dipulangkan, namun beberapa masih dirawat intensif di ICU Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Bengkulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: