Bagaimana Hukum Gelar Haji Setelah Menunaikan Rukun Islam Kelima? Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat Jelaskan BENGKULUEKSPRESS.COM- Umat Muslim di seluruh dunia kini tengah melaksanakan rangkaian rukun haji mereka di Tanah Suci. Setelah itu, mereka akan kembali ke tanah air untuk berkumpul dengan keluarga dan melanjutkan kehidupan sehar-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-
Lantas, bagaimana sebenarnya hukum menyandang gelar Haji atau Hajjah setelah kembali dari ibadah haji?
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ibadah itu sendiri tidak seharusnya dilihat sebagai alasan untuk mendapatkan gelar seperti gelar duniawi lainnya.
Hal tersebut disampaikan Ustaz Adi Hidayat dalam ceramah yang videonya diungah oleh kanal Yootube AL HANIF.
"Yang paling dikejar dalam ibadah adalah predikat taqwa, karena itu setiap ibadah puncaknya taqwa," terang Ustaz Adi Hidayat.
Misalnya, ibadah sholat, yang pada dasarnya bertujuan untuk mencapai tingkat ketakwaan, sebagaimana yang dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 2-3.
"Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,".
Begitu pula dengan puasa, yang tujuan akhirnya adalah untuk mencapai ketakwaan, sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 183.
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,".
BACA JUGA:Agar Rezeki Satu Keluarga Lancar, Ustaz Adi Hidayat: Baca Surah Ini Saat Sholat Dhuha
BACA JUGA:Cara Orang Beriman Mendidik Anak, Ustaz Adi Hidayat: Ini yang Dilakukan
Selanjutnya, ibadah haji juga bertujuan untuk mencapai ketakwaan, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 197.
"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal,"
"Kalau ibadah melahirkan gelar, orang yang pernah shalat, puasa, zakat, dan haji akan dipenuhi gelar, sehingga tidak perlu ditambahkan gelar," kata Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa asal mula gelar "haji" pada nama merupakan tradisi dari orang-orang Arab, yang juga memiliki makna doa agar ibadah haji yang dilakukan diterima dan mabrur, serta agar segala usaha menjadi sukses dan penuh berkah.
Selain itu, gelar tersebut juga berfungsi sebagai pengingat, agar mereka yang telah menunaikan haji menjaga diri dari perbuatan buruk yang dapat mengurangi pahala haji yang telah diperoleh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: