Inflasi Bengkulu April 2025 Capai 0,96 Persen, Emas Perhiasan Jadi Penyumbang Utama

Laporan pertumbuhan ekonomi Bengkulu April 2025-foto: tri yulianti-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat bahwa tingkat inflasi Year-on-Year (y-on-y) di Provinsi Bengkulu pada April 2025 sebesar 0,96 persen.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, menyampaikan Emas perhiasan menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,27 persen.
"Sekarang pergerakannya sudah mulai positif, kemarin kita mengalami dua bulan berturut-turut deflasi," ujar Win Rizal, Jumat (9/5/2025)
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Segera Keluarkan Surat Edaran Larangan Membawa Kendaraan ke Sekolah
Inflasi y-on-y tersebut dipicu oleh kenaikan harga yang tercermin dari peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) di berbagai kelompok pengeluaran.
Kelompok yang mengalami kenaikan tertinggi antara lain kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,88 persen, kelompok kesehatan sebesar 3,01 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,02 persen, serta kelompok pendidikan sebesar 1,91 persen.
Kelompok lainnya yang turut mengalami kenaikan adalah makanan, minuman dan tembakau (0,23 persen), pakaian dan alas kaki (1,28 persen), perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,27 persen), transportasi (0,76 persen), serta rekreasi, olahraga, dan budaya (0,31 persen).
BACA JUGA:Lewat Menekraf, Senator Destita Dorong Penguatan Ekonomi Kreatif Bengkulu
"Lalu ada dua kelompok pengeluaran yang mencatatkan penurunan indeks, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar -0,06 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,87 persen," sambungnya
Sementara itu, tingkat inflasi secara month-to-month (m-to-m) di Provinsi Bengkulu pada April 2025 tercatat sebesar 1,31 persen, dan inflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 1,42 persen.
Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar rumah tangga menjadi penyumbang terbesar inflasi m-to-m dengan andil 0,86 persen.
"Kenaikan tarif listrik menyumbang 0,84 persen dari angka tersebut," pungkas Win
Disisi lain, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menyumbang 0,36 persen terhadap inflasi bulanan, dengan emas perhiasan sebagai komoditas utama penyumbang inflasi pada kelompok ini.
Selain itu, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran serta kelompok transportasi masing-masing menyumbang 0,19 persen dan 0,10 persen, dengan komoditas utama berupa nasi dengan lauk dan mobil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: