HONDA BANNER

Wali Kota Bengkulu Ajak Jajaran Pemkot Aktif di Medsos dan Responsif Bantu Masyarakat

Wali Kota Bengkulu Ajak Jajaran Pemkot Aktif di Medsos dan Responsif Bantu Masyarakat

Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi minta seluruh OPD aktif di medsos dan responsif terhadap keluhan masyarakat. Respon lambat bisa jadi catatan kinerja.-(ist)-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Di era digital saat ini, media sosial menjadi ruang publik yang aktif menyoroti kinerja pemerintahan. Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi menginstruksikan seluruh jajaran Pemerintah Kota Bengkulu untuk aktif bermedia sosial dan cepat merespons keluhan masyarakat yang disampaikan melalui platform digital.

Dedy menegaskan bahwa saat ini masyarakat mulai dari remaja hingga orang dewasa telah menjadi audiens yang kritis terhadap kerja-kerja pemerintah yang tersebar di berbagai platform seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan Twitter.

“Saya ingin kita bersama lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Karena meningkatnya pelayanan kita tentu akan menghadirkan kebahagiaan di tengah masyarakat,” ujar Dedy, Senin (5/5/2025).

Wali kota menegaskan bahwa seluruh jajaran mulai dari kepala OPD, camat, lurah hingga staf di lingkungan Pemkot Bengkulu wajib memiliki akun media sosial aktif. Hal ini agar setiap kegiatan pemerintahan dapat dipantau dan diketahui langsung oleh masyarakat.

BACA JUGA:Bejat, Pria di Kaur Bengkulu Setubuhi Anak Kandung Hingga Melahirkan, Kini Anaknya Berumur 5 Bulan

BACA JUGA:Wali Kota Bengkulu Serahkan 183 SK CPNS, Gaji Berlaku Mulai 1 April 2025

“Kalau kita posting kegiatan, biar masyarakat tahu. ‘Oh, kerjo pak lurah ni. Oh, kerjo pak camat ni.’ Jadi saya akan aktif di TikTok, Facebook, Instagram, dan akan menandai bapak-ibu jika ada keluhan masyarakat. Kalau tidak merespons berarti tidak menghargai pimpinan,” tegasnya.

Sebagai contoh, jika ada aduan terkait tumpukan sampah di kawasan Gading Cempaka, maka akun Camat dan OPD terkait akan ditandai langsung oleh wali kota dan diharapkan memberikan respon maksimal dalam waktu satu hari.

Dedy juga menyinggung tren kepemimpinan digital yang diterapkan sejumlah kepala daerah seperti Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bengkulu sebelumnya, Helmi Hasan. Ia menyebut gaya komunikasi yang responsif dan berbasis digital kini lebih dihargai oleh masyarakat.

“Ketika Pak Helmi Hasan live TikTok, seluruh pejabat standby. Kalau ada aduan langsung ditindaklanjuti. Itulah komunikasi modern dengan rakyat,” jelas Dedy.

Dirinya menekankan, digitalisasi bukan hanya soal pencitraan, tapi menjadi alat monitoring langsung terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Mengakhiri arahannya, Dedy mengingatkan seluruh ASN dan pejabat Pemkot agar tidak mencari-cari alasan jika tidak mampu mengikuti irama kerja cepat yang ia terapkan.

“Saya tidak mau dengar alasan apapun. Jika tidak sanggup mengikuti ritme ini, saya tidak memaksa. Silakan lapor baik-baik, jangan bicara di belakang. Kita kerja untuk rakyat,” pungkasnya.(imn)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: