Ingin Membayar Zakar Fitrah, Ini Pesan Ustaz Adi Hidayat

Dalam tradisi Islam, makanan pertama yang dikonsumsi setelah melaksanakan salat Idul Fitri disebut Fitrun.

Seiring berjalannya waktu, istilah pemberian kebutuhan makanan pada hari raya ini berkembang menjadi Zakat Fitri.

Transformasi istilah dari Zakat Fitri menjadi Zakat Fitrah dipopulerkan oleh sahabat Ibnu Abbas RA. Ia memahami urgensi dan makna filosofis yang mendalam dalam menunaikan zakat dengan kejujuran, ketulusan niat, serta kebersihan hati.

Akibatnya, istilah Zakat Fitrah menjadi lebih umum digunakan, mencerminkan konsep spiritual yang lebih mendalam dalam ibadah ini.

"Ketika memberi, ada rasa lega dalam jiwa, ada sifat dari rasa kebaikan dan kesucian yang muncul di dalam jiwa, dalam bahasa Arab disebut Fitrah," kataUstaz Adi Hidayat.

Seiring dengan perkembangan ajaran Islam, istilah zakat fitrah semakin umum digunakan sebagai cerminan karakter seorang Muslim yang bermoral.

Namun, perlu dicatat bahwa zakat fitrah atau zakat fitri pada umumnya diberikan dalam bentuk makanan pokok.

Oleh karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk berusaha meningkatkan kesejahteraan mereka agar dapat lebih banyak berbagi kebaikan.

Dengan memiliki lebih banyak harta, seseorang memiliki peluang lebih besar untuk beramal dan menunaikan kewajiban zakat sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT.

BACA JUGA:Berapa Takaran Beras untuk Zakat Fitrah? Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

BACA JUGA:Amalan untuk Meraih Malam Lailatul Qadar, Ustaz Adi Hidayat: Bonus Dosa Diampuni

"Dapat ini untuk shodaqoh, dapat itu untuk infaq dapat lagi untuk zakat, dunia itu kecil bagi mereka yang dekat dengan Allah," papar Ustaz Adi Hidayat.

Saat menunaikan zakat fitrah, penting untuk memahami perbedaan antara praktik pada masa Nabi Muhammad SAW dan kondisi di zaman sekarang.

Itulah penjelasan Ustaz Adi Hidayat mengenai waktu terbaik untuk membayar zakat fitrah. Semoga bermanfaat.(*)

Sumber: