Prokrastinasi: Kebiasaan Menunda-nunda Pekerjaan
Sebenarnya, sah-sah saja jika kamu menunda pekerjaan karena ingin melakukan riset atau mematangkan ide terlebih dahulu.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Menunda pekerjaan atau prokrastinasi memang bukan hal yang baik. Namun, tidak sedikit orang yang menerapkan perilaku ini dengan beragam alasan, mulai dari sulitnya tugas yang dilakukan hingga hilangnya motivasi. Padahal, prokrastinasi bisa berdampak negatif lho, salah satunya menyebabkan stres.
Kamu sering menyelesaikan pekerjaan di menit terakhir deadline? Kebiasaan ini disebut prokrastinasi. Tidak dimungkiri kalau prokrastinasi menimbulkan perasaan lega di awal. Sayangnya, kelegaan tersebut hanya bersifat sementara dan tergantikan dengan rasa panik atau cemas saat tenggat waktu berakhir.
BACA JUGA:Liburan Makin Seru di Timezone Bengkulu
Pengertian Prokrastinasi
Secara umum, prokrastinasi adalah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan hingga tenggat waktu yang ditetapkan. Namun, kebiasaan ini nyatanya tidak sesederhana menunda, lho. Peneliti membagi kebiasaan prokrastinasi dalam dua kelompok, yaitu prokrastinasi aktif dan pasif.
Prokrastinasi aktif dapat diartikan sebagai orang yang menunda pekerjaan karena mereka merasa lebih tertantang atau termotivasi jika bekerja mepet deadline. Sementara prokrastinasi pasif adalah orang yang menunda pekerjaan karena sulit untuk menyelesaikan atau tidak menemukan solusi yang tepat dari pekerjaan tersebut.
BACA JUGA:Gejala Stres dan Berbagai Masalah Kesehatan yang Mengintai
Jadi, kamu termasuk pelaku prokrastinasi aktif atau pasif, nih?
Di samping prokrastinasi aktif dan pasif, ada juga yang berpendapat bahwa kepribadian setiap orang dapat mendasari kebiasaan prokrastinasi. Misalnya, orang yang punya sifat perfeksionis sering kali menunda karena takut tidak menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna, makanya dikerjakan belakangan agar tidak ada yang terlewatkan.
Contoh lainnya, orang yang mudah cemas mungkin menunda pekerjaan karena takut akan adanya perubahan dari tugas yang diberikan, sehingga lebih memilih untuk mengerjakannya mepet deadline agar tidak lagi ada perubahan. Nah, ada lagi penyebab lainnya yang mungkin jarang diketahui. Kebiasaan prokrastinasi bisa juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan seseorang. Depresi, gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan ADHD dapat menyebabkan seseorang menjadi pelaku prokrastinasi.
Selain kepribadian dan kondisi kesehatan, tidak sedikit pula yang menunda-nunda karena memiliki banyak pekerjaan tanpa disertai manajemen waktu yang baik. Imbasnya, banyak pekerjaan yang tidak terselesaikan sepenuhnya.
BACA JUGA:Biar Tahu! Seperti Inilah Cara Mencerahkan Kulit untuk Semua Usia
Ciri-Ciri Prokrastinasi
Adapun ciri-ciri orang yang suka menunda pekerjaan atau prokrastinasi, di antaranya:
- Tidak bisa menyelesaikan pekerjaan jika tidak termotivasi
- Menunda pekerjaan hanya karena dirasa sulit, tidak menarik, ataupun membosankan
- Merasa membutuhkan waktu lebih banyak untuk melakukan riset ketimbang memulai pekerjaan itu sendiri
- Merasa setiap pekerjaan hasilnya akan lebih baik jika dikerjakan nanti karena perlu waktu untuk mematangkan ide
- Terlalu banyak berpikir bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan dengan mudah tanpa memulainya sama sekali
Sebenarnya, sah-sah saja jika kamu menunda pekerjaan karena ingin melakukan riset atau mematangkan ide terlebih dahulu. Namun, jika tidak dibarengi dengan langkah untuk menyelesaikannya, kamu akan sulit untuk memenuhi tenggat waktu yang telah ditetapkan, lho.
BACA JUGA:Inilah Dampak Luka Hati dan Cara Mengatasinya
Dampak Negatif Prokrastinasi
Meski terkesan sepele, dampak dari kebiasaan menunda-nunda pekerjaan ini tidak main-main. Berikut ini adalah beberapa efek negatif yang mungkin terjadi bila terlena dengan prokrastinasi:
- Menjadi terbiasa untuk menunda hal lain di luar pekerjaan, contohnya menunda tidur yang berimbas pada tidak tercukupinya waktu tidur
- Meningkatkan risiko terjadinya gangguan kecemasan dan depresi
- Menurunkan tingkat percaya diri
- Memicu stres
- Kewalahan dengan setiap pekerjaan yang ditugaskan
- Memicu konflik dengan rekan kerja, sahabat, ataupun keluarga
- Menimbulkan kerugian finansial, misalnya menunda pembayaran tagihan kartu kredit
- Memicu gangguan kesehatan, karena prokrastinasi juga bisa membuat seseorang menunda makan atau berolahraga
BACA JUGA:Kunci Masuk Surga di Akhir Zaman, Mbah Moen Sarankan Amalan Ini
Cara Mengatasi Prokrastinasi
Belum terlambat untuk menghentikan prokrastinasi. Kamu bisa mengatasinya dengan menerapkan beberapa hal berikut:
- Kenali apa yang membuatmu melakukan kebiasaan prokrastinasi dan sebisa mungkin mengatasi hal tersebut.
- Terapkan manajemen waktu yang baik dengan mengerjakan tugas berdasarkan tingkat prioritas.
- Lakukan hal-hal yang membuatmu lebih produktif bekerja, misalnya mendengarkan lagu favorit atau berolahraga sebelum bekerja.
- Ciptakan ekspektasi serealistis mungkin untuk menghindari kekecewaan mendalam akan hasil akhir yang diperoleh.
- Sadari bahwa tidak ada yang sempurna, termasuk hasil pekerjaan.
- Ciptakan jadwal kegiatan harian agar tidak ada waktu yang terbuang percuma.
- Bagilah pekerjaan yang besar menjadi tugas-tugas kecil supaya tidak merasa kewalahan.
- Jauhkan diri dari hal-hal yang bisa mendistraksi fokusmu saat bekerja, misalnya media sosial.
- Bila muncul pikiran untuk menunda pekerjaan, paksa diri untuk bekerja meski hanya beberapa menit.
BACA JUGA:Ingin Rezeki yang Menjemput Kita? Ustaz Adi Hidayat Bagikan Rahasianya
Memang tidak semua pekerjaan bisa selesai sesuai yang diharapkan. Namun, untuk setiap pekerjaan yang telah dimulai dan diselesaikan dengan baik, jangan ragu untuk mengapresiasi diri sendiri. Peluk dirimu dan berikan reward kecil-kecilan, seperti membeli makanan kesukaan, setelah menyelesaikan pekerjaan.
Dengan begitu, kamu akan termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan lain di hari berikutnya dengan hati riang dan tanpa penundaan. Akan tetapi, jika prokrastinasi sudah sampai memengaruhi produktivitas dan kinerja, atau menimbulkan perasaan cemas, stres, dan depresi atau memperburuk gejala kondisi tersebut, segeralah berkonsultasi ke psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.(bee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: