Mukomuko Perlu Bangun Kawasan Ternak dan UPPO Biogas
Ternak dibiarkan berkeliaran di Mukomuko-(ist)-
Melihat potensi kotoran sapi yang melimpah tahun 2009 kelompok itu mulai membuat pupuk kompos. Pemerintah pusat kemudian mengucurkan bantuan program Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dimana kelompok itu mendapat rumah kompos, peralatan pembuatan kompos, dan pelatihan meningkatkan kualitas kompos sehingga kompos yang diproduksi mempunyai kualitas baik dan dibutuhkan oleh petani setempat.
Peternakan kerbau dan sapi tidak hanya mendukung produksi kompos, tetapi di sejumlah peternakan di pulau Jawa sudah banyak peternak yang mampu membuat pupuk organik cair dari bahan urine sapi dan kerbau. Bahkan hasil menjual urine ternak bisa sebagai pendapatan harian peternak dan bisa mensubsidi biaya hijauan pakan ternak.
Usaha lain yang bisa menjadi ikutan adalah budidaya cacing tanah yang makanan utamanya adalah kotoran kerbau dan sapi, serta sisa hijauan yang tidak termakan. Ikutan lain jika sudah memproduksi cacing tanah skala besar adalah ternak lele yang sebagian pakannya menggunakan cacing.
Model untuk membentuk kawasan peternakan kerbau dengan ikutan usaha-usaha yang memanfaatkan limbah bisa sangat diterapkan di Mukomuko atau di kabupaten lain di Bengkulu.
Kalau perlu setiap desa dibentuk satu kawasan ternak sehingga kerbau, sapi dan kerbau tidak berkeliaran di jalan umum atau mengganggu kebun petani yang lain.
Pemprov Bengkulu bisa mengajukan untuk mendapatkan program UPPO ke kementerian pertanian, karena dari usaha peternakan itu akan berkembang usaha ikutan lain seperti kompos, pupuk cair organik, dan budidaya cacing tanah.
UPPO Biogas
Bahkan saat ini Kementerian Pertanian meluncurkan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Biogas yang memanfaatkan kotoran sapi dan kerbau untuk menghasilkan biogas yang bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber energi untuk kompor gas. Kotoran yang selesai diambil gasnya bisa menjadi bahan untuk pupuk organik.
Sekretaris Ditjen Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Hermanto mengatakan UPPO) Biogas bakal menjadi fondasi untuk membangun pertanian masa depan yang ramah lingkungan.
Pertanian modern itu pertanian yang dibangun secara terpadu dalam kegiatan hulu sampai hilir dengan menggunakan inovasi teknologi yang tepat guna.
UPPO Biogas yang menjadi bentuk nyata dari pertanian modern masa depan saat ini telah tersebar di 12 kabupaten di seluruh Indonesia, di antaranya Lebak, Subang, Garut, Tasik, Banjarnegara, Magelang, Purbalingga. Malang, Sumenep, Lombok Timur, Gorontalo, dan Minahasa Selatan (Minsel).
Memang perlu ada kesiapan lahan untuk mengumpulkan ternak dalam satu kawasan di setiap desa tetapi itu justru akan menciptakan berbagai lapangan kerja baru. Ini perlu dimulai dengan percontohan di setiap kabupaten yang kemudian direplikasi di setiap kecamatan secara bertahap.
Bengkulu lebih baik segera mengajukan diri untuk program itu sekaligus sebagai solusi agar semua ternak ruminansia bisa masuk dalam satu kawasan ternak sehingga bisa diterapkan program UPPO Biogas yang terbukti meningkatkan pendapatan peternak.(adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: