Ini Dia Daftar Imunisasi untuk Orang Dewasa

Ini Dia Daftar Imunisasi untuk Orang Dewasa

Imunisasi untuk dewasa atau anak-anak merupakan upaya untuk mendorong pembentukan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Imunisasi untuk dewasa juga dibutuhkan untuk mencegah penularan penyakit akibat virus atau bakteri yang mungkin ada di lingkungan sekitar. Salah satu bentuk Imunisasi adalah dengan pemberian vaksin. Imunisasi untuk dewasa atau anak-anak merupakan upaya untuk mendorong pembentukan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit.

Pada keadaan tertentu, orang dewasa membutuhkan Imunisasi berupa suntikan vaksin setiap beberapa periode.Dengan menerima vaksin, Anda tidak saja melindungi diri sendiri dari penularan penyakit, tetapi juga ikut memutus rantai penyebarannya dan menghentikan wabah penyakit yang terjadi di suatu daerah.

BACA JUGA:Pemakaian Vaksin Polio untuk Dewasa

Imunisasi untuk Dewasa Melalui Vaksin Wajib
Ketika diberikan kepada seseorang, vaksin akan memicu reaksi imun yang spesifik terhadap penyakit tertentu, misalnya vaksin COVID-19 untuk menangkal infeksi virus SARS-CoV-2, sehingga tidak berkembang menjadi penyakit. Vaksin umumnya berisi mikroorganisme penyebab penyakit, seperti virus atau bakteri, yang telah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin juga bisa berupa bagian dari mikroorganisme yang telah diolah sedemikan rupa, sehingga dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus atau bakteri penyebab penyakit.

Di Indonesia, ada lima jenis vaksin yang wajib diterima setiap orang, yaitu hepatitis B, BCG, Polio, MR, dan Tdap. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Vaksin hepatitis B
Berdasarkan pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan RI tahun 2014, Indonesia merupakan daerah endemik hepatitis B terbesar kedua di wilayah Asia Tenggara setelah Myanmar, dengan perkiraan 28 juta penduduk Indonesia terinfeksi Hepatitis B dan C. Itulah alasan vaksin hepatitis B menjadi vaksin wajib bagi penduduk Indonesia. Imunisasi untuk dewasa ini sangat dianjurkan jika Anda rentan terinfeksi hepatitis B karena beberapa hal, seperti:

BACA JUGA:Kegunaan Vaksin Tetanus dan Kapan Harus Mendapatkannya

- Bekerja di rumah sakit atau fasilitas kesehatan
- Menderita diabetes, penyakit hati, dan ginjal kronis
- Berhubungan seks atau tinggal serumah dengan penderita hepatitis
- Sering bergonta-ganti pasangan seksual
- Menderita penyakit menular seksual, seperti HIV
- Menggunakan narkoba
- Berhubungan seksual dengan sesama jenis, misalnya antar pria

Jumlah vaksin hepatitis B yang Anda butuhkan adalah 3 dosis. Jarak antara pemberian dosis pertama dan kedua adalah sebulan. Dosis ketiga diberikan setidaknya 2 bulan setelah mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua.

2. Vaksin BCG
Vaksin BCG adalah salah satu imunisasi untuk dewasa yang berguna untuk mencegah Anda terkena penyakit tuberkulosis (TB). Vaksin ini juga direkomendasikan untuk bayi, anak-anak, dan orang dewasa berusia 16–35 tahun, terutama yang rentan terpapar TB, termasuk:

BACA JUGA:Waspada Sejak Dini! Begini Cara Menghindari Vaksin Palsu

- Staf laboratorium yang melakukan kontak dengan sampel darah atau urine pasien
- Petugas kesehatan hewan
- Staf penjara yang melakukan kontak langsung dengan narapidana
- Petugas pelayanan kesehatan masyarakat

Orang berusia 16–35 tahun boleh mendapatkan vaksin BCG sebagai imunisasi untuk dewasa dengan ketentuan sebagai berikut:
- Tidak pernah mendapat vaksin BCG sebelumnya
- Tidak memiliki riwayat penyakit TB
- Tidak menderita HIV
- Tidak menderita penyakit kanker sel darah putih, seperti leukemia dan limfoma
- Tidak sedang menjalani pengobatan imunosupresif
- Tidak pernah mengalami reaksi alergi yang parah atau anafilaksis terhadap salah satu zat yang digunakan dalam vaksin
- Tidak sedang hamil

BACA JUGA:Waspada Sejak Dini! Begini Cara Menghindari Vaksin Palsu

3. Vaksin polio
Salah satu bentuk imunisasi untuk dewasa berikutnya adalah vaksin polio oral (OPV). Vaksin ini diberikan pada saat baru lahir serta usia 2, 4, 6, dan 18 bulan (atau usia 2, 3, 4 bulan sesuai program pemerintah). Sementara itu, vaksin polio suntik (IPV) diberikan pada usia 2, 4, 6–18 bulan, dan 6–8 tahun.

Apabila imunisasi polio terlambat diberikan, jangan mengulang pemberiannya dari awal. Lanjutkan dan lengkapi vaksin sesuai jadwal, berapa pun jarak keterlambatan dari pemberian sebelumnya. Namun, jika Anda baru mendapatkan vaksin polio sekali atau dua kali semasa kanak-kanak, Anda wajib menyelesaikan rangkaian vaksin polio saat dewasa.

Jika belum pernah menerima vaksinasi polio sama sekali, Anda dianjurkan untuk menjalani penyuntikan vaksin polio sebanyak 3 dosis IPV, terutama jika Anda sering bepergian ke negara dengan risiko polio lebih besar, bekerja di labaratorium, bekerja sebagai petugas kesehatan yang merawat pasien polio, atau memiliki kontak dekat dengan orang yang terinfeksi virus polio.

Jarak penyuntikan dosis pertama dan kedua adalah 1–2 bulan. Sementara itu, dosis ketiga bisa diberikan 6–12 bulan setelah dosis kedua. Namun, jika Anda telah menjalani rangkaian vaksin polio (IPV atau OPV) semasa kanak-kanak, Anda hanya perlu menjalani sekali penyuntikan suntik vaksin polio booster sebagai imunisasi untuk dewasa guna mendapat kekebalan seumur hidup.

BACA JUGA:Tips Memilih Kacamata Minus Agar Tidak Mengganggu Penampilan

4. Vaksin MR
Vaksin MR merupakan pengganti vaksin MMR yang kini sudah tidak tersedia di fasilitas kesehatan masyarakat. Program vaksin MR menjadi prioritas pemerintah Indonesia sebagai wujud upaya pengendalian penyakit menular campak dan Rubella. Anak yang telah mendapat imunisasi vaksin MMR masih perlu mendapat vaksin MR untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit campak dan Rubella.

Vaksin MR diberikan untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun. Tak hanya anak-anak dan remaja, orang dewasa juga dapat diberikan vaksin ini, Pada wanita, vaksin MR sebagai imunisasi untuk dewasa diberikan sebelum hamil guna mencegah terjadinya keguguran atau cacat pada bayi.

5. Vaksin Tdap
Vaksin Tdap bisa mencegah Anda terserang penyakit difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan. Vaksin ini mengandung mikroorganisme yang sudah mati. Imunisasi untuk dewasa berupa vaksin Tdap direkomendasikan untuk Anda yang belum pernah mendapat vaksinasi difteri setelah usia 11 tahun, bekerja di rumah sakit, hamil memasuki usia kandungan 27–36 minggu, berusia 65 tahun ke atas, atau akan mengasuh bayi berusia di bawah setahun. Anda juga disarankan untuk mendapatkan vaksin penguat tiap 10 tahun sekali guna mencegah terkena bakteri penyebab difteri dan tetanus.

BACA JUGA:Kacamata Terapi: Ketahui Jenis dan Efektivitasnya dalam Memperbaiki Penglihatan

6. Vaksin COVID-19
Imunisasi untuk dewasa ini diwajibkan pemerintah Indonesia untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Berikut adalah kelompok yang diprioritaskan pemerintah untuk menerima vaksin COVID-19:

- Berusia lanjut atau memiliki penyakit penyerta yang dapat meningkatkan keparahan COVID-19
- Tenaga kesehatan yang memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi dan menularkan COVID-19
- Orang dengan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi tertular dan menularkan COVID-19, seperti anggota TNI dan Polri, aparat hukum, serta petugas pelayanan publik lainnya

Vaksin COVID-19 direkomendasikan karena dapat melindungi tubuh dari virus Corona dengan merangsang kekebalan spesifik. Dosis vaksin COVID-19 untuk dewasa sebanyak 2 kali pemberian dengan jumlah 0,5 mL per dosis. Pemberian vaksin kedua berjarak 2 minggu hingga 1 bulan dari vaksin pertama.

Imunisasi untuk Dewasa Melalui Vaksin Tambahan
Di samping kelima vaksinasi wajib di atas, orang dewasa juga tetap bisa mendapatkan vaksinasi lain yang sifatnya dianjurkan atau tambahan, yaitu:

BACA JUGA:Syarah Bakery Ekspansi Bisnis, Luncurkan Outlet Keempat di Kota Bengkulu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: