DKP Provinsi Bengkulu Sambangi Nelayan Pemilik Kapal Karam di Pantai Malabero

DKP Provinsi Bengkulu Sambangi Nelayan Pemilik Kapal Karam di Pantai Malabero

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu, langsing turun ke lapangan setelah mendapat kabar karamnya sejumlah kapal nelayan di Pantai Malabero Kelurahan Malabero-Adv-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu, langsing turun ke lapangan setelah mendapat kabar karamnya sejumlah kapal nelayan di Pantai Malabero Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. 

Hal ini sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Bengkulu terhadap para nelayan yang terdampak musibah akibat cuaca. 

"Hari ini kami menyikapi dan menanggapi adanya kejadian yang menimpa beberapa kapal nelayan yang karam diakibatkan ombak yang tinggi. Sehingga ada 5 kapal nelayan yang 2 hancur dan 3 lagi mengalami kerusakan. Kami membawa seluruh kepala bidang," ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Syafriandi Rabu, 16 Oktober 2024.

Tambah Syafriandi, dirinya berharap pemerintah bisa membantu para nelayan yang terdampak musibah tersebut nantinya.

BACA JUGA:Giliran Tokoh Masyarakat Bengkulu Utara Nyatakan Dukungan Penuh untuk Pasangan Rohidin-Meriani

BACA JUGA:Meriani Kunjungi Warung Sate Surabaya di Mukomuko, Tegaskan Dukungan untuk UMKM di Bengkulu

"Mudah-mudahan ini secepatnya mendapat tanggapan dari sehingga kita bisa programkan di tahun depan untuk kita anggarkan di APBD 2025," ujar Syafriandi.

Sebelumnya, viral di media sosial kapal yang hancur diterjang ombak di Pantai Malabero besar pada Rabu 16 Oktober 2024.

Tim kamipun mencoba melakukan penelusuran dan mendapatkan fakta di lapangan.

Salah satu nelayan pantai Malabero, yang kapalnya mengalami kerusakan parah dan harus karam, Wan Ail menjelaskan, kejadian tersebut memang benar.

BACA JUGA:Meriani Kunjungi Warung Sate Surabaya di Mukomuko, Tegaskan Dukungan untuk UMKM di Bengkulu

BACA JUGA:Plt Gubernur Rosjonsyah Hadiri Paripurna HUT ke-48 Kota Argamakmur, Tegaskan Komitmen Peningkatan Ekonomi Masy

Drinya pun mengalami kerugian mencapai Rp90 juta karena kapalnya termasuk kapal berukuran sedang dengan kapasitas 50 GT.

Lalu dirinya juga terpaksa merelakan alat tangkapan ikan berupa jaring, oli, fiber, mesin kapal, dan GPS satelit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: