PLN Dorong Ekowisata Jerowaru: Revitalisasi Hutan Mangrove, Tingkatkan Pendapatan Warga

BENGKULUEKSPRESS.COM - Ekowisata Hutan Mangrove Purba Jerowaru di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menjadi destinasi favorit wisatawan.

Kawasan hutan mangrove berusia ratusan tahun ini tak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal. Pada akhir pekan, pengunjung memadati area ini untuk menikmati pemandangan dan berfoto di tengah rimbunnya hutan mangrove.

Meningkatnya jumlah wisatawan ini berkat peran penting Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ekowisata Bale Mangrove dan dukungan Program Desa Berdaya dari PT PLN (Persero).

Melalui program ini, masyarakat sekitar terlibat aktif dalam mengelola ekowisata sekaligus menikmati hasil dari usaha yang mereka jalankan.

BACA JUGA:PLN UP3 Bengkulu dan TNI Bersinergi Wujudkan Keandalan Listrik di Bengkulu, Teken PKST PLN - Korem

BACA JUGA:Pesawat Tanpa Awak (Drone) Palapa S-1 Siap Deteksi Dini Karhutla

Ketua Pokdarwis Bale Mangrove, Lukman, mengungkapkan bahwa berkat Program Desa Berdaya, pendapatan masyarakat meningkat pesat seiring lonjakan kunjungan wisatawan.

Sebelum program ini berjalan, jumlah pengunjung hanya berkisar 900 orang per bulan, namun kini mencapai 7.000 orang setiap bulannya.

Tak hanya melalui penjualan tiket, masyarakat juga diuntungkan dengan adanya produk turunan mangrove seperti kopi mangrove.

"Melalui pendampingan dari PLN, kami mampu mengembangkan ekowisata ini menjadi destinasi unggulan yang mendongkrak perekonomian masyarakat Jerowaru," ujar Lukman.

BACA JUGA:Kementerian ESDM Berencana Menghentikan Operasional 13 Unit PLTU di Indonesia

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Akselerasi Kepatuhan Pembayaran Pajak Kendaraan

Program revitalisasi hutan mangrove seluas 1.673 hektare yang melibatkan sekitar 5.427 warga ini berhasil membuka peluang kerja bagi 20 orang sebagai pengelola Bale Mangrove.

Selain itu, empat Usaha Mikro Kecil (UMK) juga ikut terdorong untuk berkembang. Langkah ini membantu menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memberikan keuntungan ekonomi.

Sumber: