Sering Umbar Kemesraan di Media Sosial dengan Pasangan Tanda Lebih Bahagia?

Sering Umbar Kemesraan di Media Sosial dengan Pasangan Tanda Lebih Bahagia?

Public display of affection (PDA) adalah tindakan menunjukkan kemesraan di depan umum sehingga bisa dilihat oleh banyak orang.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Anda mungkin pernah menemukan pasangan yang berbagi kemesraan di depan umum, mulai dari berpelukan hingga bahkan berciuman. Kebiasaan mengumbar kemesraan ini dikenal dengan istilah public display of affection (PDA). Meski memberikan kebahagiaan bagi orang-orang yang melakukannya, penting untuk memahami batasan dan etika saat melakukan PDA. Apa saja?
 
Selain digunakan untuk berkomunikasi dengan seseorang yang jauh atau menjalin pertemanan baru, media sosial juga kerap kali dimanfaatkan untuk membagikan berbagai momen. Salah satunya adalah momen kemesraan bersama pasangan.

BACA JUGA:Begini Cara Menghilangkan Benjolan di Selangkangan Tanpa Cara Medis

Apa itu public display of affection?
Public display of affection (PDA) adalah tindakan menunjukkan kemesraan di depan umum sehingga bisa dilihat oleh banyak orang.  PDA tentu memberikan kebahagiaan bagi pasangan yang melakukannya. Namun, tindakan ini bisa menimbulkan berbagai respons dari orang yang melihatnya. Beberapa orang yang melihat PDA mungkin juga ikut bahagia, tetapi tidak sedikit pula yang merasa risi atau tidak nyaman karenanya.
 
Perbedaan pandangan tersebut terjadi karena setiap orang memiliki tingkat toleransi kemesraan di depan umum yang berbeda.Beberapa faktor yang memengaruhi toleransi ini adalah usia, budaya, agama, dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

BACA JUGA:Bingung Kapan Alami Haid? Ini Ciri-ciri Menstruasi Akan Datang

Fenomena ini disebut dengan public display of affection (FDA). Ini bisa berupa membagikan foto atau video yang menampilkan keintiman, saling menulis hal yang mesra di kolom komentar, hingga mencantumkan status hubungan.

Fakta Seputar Kebahagiaan Pasangan yang Umbar Kemesraan di Media Sosial
Ada sejumlah penelitian yang mengungkap fakta unik terkait pasangan yang suka pamer kemesraan di dunia maya. Penelitian ini menyatakan, pasangan yang mengumbar kemesraan di media sosial mungkin bisa merasa lebih bahagia dibandingkan dengan pasangan yang tidak membagikan momen kemesraannya.

BACA JUGA:Benarkah Minum Sprite saat Telat Haid Bisa Percepat Haid?

Meski begitu, tidak semua pasangan yang tidak atau jarang mengumbar kemesraan di media sosial itu tidak bahagia, ya. Pasalnya, dalam penelitian ini juga disebutkan bahwa pasangan yang bahagia justru tidak terlalu fokus untuk mengumbar kemesraan di dunia maya. Mereka umumnya lebih memilih untuk menikmati kebahagiannya dengan cara menghabiskan waktu bersama untuk quality time.

Jadi, kesimpulannya, unggahan di media sosial tidak bisa menjadi tolok ukur yang ideal untuk menilai tingkat kebahagiaan pasangan ataupun seorang individu. Ini karena perasaan senang dan bahagia bersifat subjektif dan bisa dimaknai berbeda-beda oleh setiap orang.

BACA JUGA:Anti Sakit Perut! Tips Ampuh Atasi Haid Hari Pertama

Risiko Mengumbar Informasi Pribadi di Media Sosial
Penting untuk diketahui, mengunggah sesuatu di media sosial secara berlebihan, baik itu konten kemesraan, aktivitas sehari-hari, curhat, atau yang lainnya, dapat menimbulkan dampak yang tidak baik, misalnya cyberbullying, penyalahgunaan foto atau video, bahkan kebocoran data pribadi.

Akibatnya, seseorang yang terkena dampak buruk penggunaan media sosial bisa merasa stres dan terbebani. Jika digunakan dengan kurang bijak, sosial media juga dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan mental yang lebih serius, seperti depresi, gangguan cemas, hingga ide untuk bunuh diri.

BACA JUGA:Terbukti Ampuh! Ini Dia Makanan untuk Pereda Nyeri Haid

Jika kamu dan pasangan ingin membagikan momen kemesraan di media sosial, hal ini boleh-boleh saja dilakukan. Tetapi, pastikan kalian berdua menggunakannya dengan baik dan bijaksana, agar media sosial bisa memberikan dampak yang positif di dunia nyata, ya.

Bila kamu atau pasanganmu masih memiliki pertanyaan terkait efek penggunaan media sosial atau merasa sudah mengalami kecanduan media sosial, cobalah berkonsultasi dengan dokter. Jika penggunaan media sosial sudah mengganggu kehidupanmu, termasuk hubunganmu dengan pasangan, maka kalian bisa mengikuti sesi konseling bersama psikolog atau dokter.(bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: