Mengenal HPHC dalam Rokok Serta Bahaya yang Ditimbulkan

Mengenal HPHC dalam Rokok Serta Bahaya yang Ditimbulkan

Nikotin dikenal dapat memberikan efek adiksi atau kecanduan. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - HPHC (harmful and potentially harmful constituents) merupakan senyawa kimia berbahaya di dalam asap rokok. Tak hanya perokok aktif, HPHC juga berbahaya bagi perokok pasif atau orang lain yang menghirup asap rokok.

Bahaya rokok bagi kesehatan tidak perlu diragukan lagi. Di dalam rokok terkandung setidaknya 7.000 zat kimia berbahaya dan sebagian di antaranya dapat memicu kanker. Zat berbahaya inilah yang dikenal dengan istilah konstituen berbahaya dan berpotensi berbahaya (harmful and potentially harmful constituents, HPHC).

BACA JUGA:Ini Bahaya Menjadi Perokok Pasif dan Langkah Pencegahannya

Kandungan Berbahaya atau HPHC dalam Rokok
Sebelumnya telah disebutkan bahwa rokok mengandung ribuan zat berbahaya yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan di kemudian hari. Salah satu kandungan yang paling banyak diketahui ada di dalam rokok adalah nikotin.

Nikotin dikenal dapat memberikan efek adiksi atau kecanduan. Efek inilah yang membuat perokok sulit berhenti merokok dan kerap mengalami gejala putus nikotin bila menghentikan kebiasaan tersebut secara tiba-tiba. Menurut US Food and Drug Administration (US FDA), nikotin termasuk dalam reproductive or developmental toxicant (RDT) yang dapat mengganggu perkembangan janin pada ibu hamil dan anak-anak.

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Imbau Warga Segera Daftar CPNS 2024, Kuota 213 Formasi

Akan tetapi, US FDA juga menyatakan bahwa nikotin bukanlah penyebab utama berbagai penyakit terkait kebiasaan merokok. Faktanya, berbagai HPHC lain yang terkandung di dalam rokok dan asapnyalah yang menjadi penyebab berbagai penyakit tersebut. Terkait hal tersebut, berikut ini adalah sejumlah HPHC yang terdapat dalam asap rokok dengan kadar yang cukup tinggi, yaitu:

Karbon monoksida
Senyawa ini dapat menurunkan kadar oksigen di dalam tubuh, sehingga fungsi jantung akan menurun dan kinerja paru-paru terganggu. Akibatnya, tubuh akan terasa lemas dan kepala pun terasa pusing. Dalam jangka panjang, karbon monoksida dapat menyebabkan penurunan fungsi berbagai organ tubuh dan memicu koma atau bahkan kematian.

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Gelar Upacara HUT RI ke-79 di Kantor Merah Putih

Benzena
Zat kimia ini merupakan residu atau sisa hasil pembakaran rokok. Bila terpapar benzena dalam jangka panjang, dapat menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang dan berdampak pada menurunnya produksi sel darah merah dalam tubuh. Jika jumlah sel darah merah berkurang, risiko terkena anemia akan meningkat. Benzena juga dapat merusak sel darah putih, sehingga daya tahan tubuh bisa melemah.

Acrolein
Akrolein (2-propenal) dapat ditemukan di dalam berbagai jenis makanan yang dimasak. Senyawa ini terbentuk dari karbohidrat serta lemak nabati dan hewani selama proses pengolahan makanan dengan cara dibakar. Pembakaran rokok menghasilkan akrolein dengan konsentrasi yang sama atau melebihi total paparan akrolein dari semua sumber lain. Paparan akrolein dalam jangka panjang dapat memicu peradangan dan kanker pada saluran pernapasan serta meningkatkan risiko penyakit jantung.

BACA JUGA:Pemuda Desa Napal Putih Bengkulu Utara Hilang Terseret Arus Sungai

1,3-butadiene
Senyawa kimia yang satu ini mungkin jarang terdengar atau jarang diketahui ada di dalam sebatang rokok. Padahal, 1,3-butadiene merupakan salah satu senyawa kimia berbahaya, sebab bersifat teratogenik atau bisa menyebabkan cacat pada manusia. Senyawa ini juga bersifat karsinogen yang dapat memicu terjadinya kanker.

Selain nikotin dan beberapa jenis HPHC di atas, ada pula senyawa kimia berbahaya lain yang juga terkandung di dalam rokok dan asapnya, seperti hidrogen sianida, formaldehida, timbal, arsenik, amonia, unsur radioaktif polonium-210, nitrosamine khusus tembakau (TSNAs), dan hidrokarbon aromatik polisklik (PAH).

HPHC pada Berbagai Produk Tembakau
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, berbagai HPHC di atas terkandung dalam asap dari rokok yang dibakar. Dengan semakin banyaknya penggunaan produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik atau vape, muncul pertanyaan apakah produk-produk tembakau alternatif tersebut juga mengandung HPHC yang sama?

BACA JUGA:Lakukan Sekarang! Masa Depan Cerah dengan Berhenti Merokok

Jawabannya adalah ya, tetapi dalam kadar yang berbeda. Produk tembakau alternatif menghasilkan HPHC dengan kadar yang jauh lebih rendah daripada rokok karena tidak adanya pembakaran dalam proses konsumsinya. Berikut ini adalah beberapa perbedaan kandungan HPHC pada produk tembakau alternatif:

Rokok konvensional
Dari 7000 bahan kimia yang terkandung dalam rokok konvensional, 93 di antaranya digolongkan oleh FDA sebagai HPHC yang dapat memicu berbagai penyakit terkait merokok.

Rokok elektrik atau vape
Sebagian besar rokok elektrik masih mengandung nikotin, baik yang dihasilkan melalui ekstraksi maupun sintetis. Selain nikotin, cairan rokok elektrik tersebut juga mengandung gliserin, propilen glikol, dan perasa. Berbeda dengan rokok pada umumnya, rokok elektrik menggunakan sumber panas listrik yang memanaskan cairan vape untuk menghasilkan aerosol yang kemudian dihirup oleh penggunanya.

BACA JUGA:Benarkah Rokok Elektrik Aman Dibandingkan Rokok Konvensional

Produk tembakau yang dipanaskan atau heated tobacco products
Hampir serupa dengan vape, produk tembakau yang dipanaskan juga menggunakan sistem pemanasan dalam penggunaannya. Hanya saja, produk ini memanaskan tembakau asli, bukan cairan nikotin seperti pada vape.

Dalam penggunaannya, tembakau tersebut dipanaskan pada suhu maksimum sekitar 350°C menggunakan alat elektrik khusus untuk menciptakan aerosol yang dihirup oleh pengguna. Suhu tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan proses pembakaran pada rokok yang suhunya bisa lebih dari 800°C. Dengan tidak adanya pembakaran ini, aerosol yang dihasilkan produk tembakau yang dipanaskan mengandung jenis dan kadar HPHC yang jauh lebih rendah.

Beragam Masalah Kesehatan Akibat Rokok
Sebagai senyawa kimia berbahaya, HPHC dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan bila masuk ke dalam tubuh atau terpapar dalam jangka waktu cukup lama. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh HPHC:

BACA JUGA:Benarkah Rokok Elektrik Aman Dibandingkan Rokok Konvensional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: