Mitos Olahraga Peninggi Badan yang Jarang Diketahui

Mitos Olahraga Peninggi Badan yang Jarang Diketahui

Olahraga peninggi badan kerap dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menambah tinggi badan.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Tinggi badan yang ideal sejatinya merupakan dambaan bagi hampir setiap orang. Maka dari itu, tak heran jika banyak orang mencari cara meninggikan badan dengan cepat dan mudah. Namun, perlu kamu ingat bahwa seseorang biasanya berhenti tumbuh lebih tinggi setelah melewati usia pubertas. Artinya, setelah melewati usia tersebut, tidak tidak ada cara instan untuk menambah Tinggi badan secara signifikan.

Olahraga peninggi badan kerap dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menambah Tinggi badan. Di sisi lain, ada anggapan bahwa masa pertumbuhan akan terhenti di usia tertentu. Lantas, apakah benar beberapa jenis Olahraga bisa membuat tubuh lebih tinggi?

BACA JUGA:Minyak Cendana Punya Banyak Khasiat untuk Kesehatan dan Kecantikan

Tubuh pendek sering dianggap kurang menarik dan bisa menurunkan rasa percaya diri. Tak sedikit orang yang menggunakan cara instan, seperti konsumsi obat atau susu peninggi badan, agar tubuh menjadi lebih tinggi.Padahal, ada cara lain yang diduga dapat menambah tinggi badan, yaitu dengan olahraga peninggi badan. Namun, apakah benar demikian?

Fakta Terkait Olahraga Peninggi Badan
Sebenarnya, tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor usia dan faktor keturunan, terutama tinggi badan orang tua. Pertambahan tinggi badan ini biasanya berlangsung lebih cepat saat laki-laki maupun perempuan memasuki masa pubertas.

Batas pertumbuhan laki-laki adalah usia 16 tahun, sedangkan perempuan adalah 14–15 tahun atau 2–3 tahun setelah menstruasi dimulai. Jadi, bila masih dalam masa pertumbuhan, kamu memiliki peluang untuk menambah tinggi badan dan salah satunya adalah melalui olahraga.

BACA JUGA:Khasiat Klorofil Ampuh Melawan Kanker dan Efektif Menurunkan Berat Badan

Banyak sumber yang mengklaim bahwa jenis olahraga tertentu cukup efektif sebagai olahraga peninggi badan. Berikut ini adalah beberapa jenisnya:

- Latihan kekuatan, seperti push-up dan sit-up
- Latihan kelenturan, misalnya yoga
- Latihan aerobik, seperti lompat tali, bersepeda, berenang, berjalan, dan bermain tenis, bulu tangkis, atau basket

Hanya saja setelah masa pertumbuhan selesai, olahraga seperti di atas sebenarnya tidak lagi mampu membuat seseorang menjadi lebih tinggi. Meski begitu, olahraga yang dilakukan secara rutin memiliki beragam manfaat, seperti memperkuat tulang dan otot, menjaga berat badan ideal, serta mengoptimalkan produksi hormon pertumbuhan. Namun, jika dilakukan terlalu intens, olahraga bisa berisiko menyebabkan anak mengalami cedera, seperti Osgood-Schlatter disease.

BACA JUGA:Bisa Dicoba! 7 Obat Alami Batu Ginjal yang Aman dan Efektif

Cara Mengoptimalkan Pertumbuhan Tinggi Badan
Selain fokus pada olahraga peninggi badan, ada beberapa faktor lain yang harus kamu perhatikan agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan tinggi badan, di antaranya:

1. Menerapkan pola makan sehat
Selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, mengonsumsi pola makan sehat dan bergizi seimbang juga dapat mengoptimalkan pertumbuhan tinggi badan. Oleh karena itu, penuhi beragam asupan nutrisi, mulai dari mengonsumsi sayuran dan buah segar hingga makanan tinggi protein. Selain itu, kamu juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin D yang baik untuk meningkatkan kesehatan tulang.

2. Memenuhi waktu tidur ideal
Tidur yang cukup memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Tidak hanya menurunkan stres, tetapi juga menjaga berat badan ideal dan mendukung tumbuh kembang, termasuk proses pertambahan tinggi badan.

BACA JUGA:Ini Dia Obat Penghancur Batu Ginjal yang Dapat Diresepkan Dokter

3. Mengonsumsi multivitamin
Kamu juga bisa mengonsumsi suplemen multivitamin agar dapat mengoptimalkan tumbuh kembang. Meski begitu, kamu disarankan untuk konsultasi lebih dulu dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang tepat. Hal penting yang perlu kamu ingat, jangan mudah percaya dengan produk peninggi badan yang menawarkan hasil instan. Beberapa produk tersebut bisa saja memiliki kandungan yang justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: