Bolehkah Kurban Ayam Saat Idul Adha, Simak Penjelasan Gus Baha Berikut Ini

Bolehkah Kurban Ayam Saat Idul Adha, Simak Penjelasan Gus Baha Berikut Ini

Gus Baha jelaskan tentang hukum kurban ayam-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BACA JUGA:Terkait dengan Bekas Sujud di Dahi, Gus Baha Sebut Akan Kelihatan di Padang Mahsyar

"Karena hari makan-makan. Ya sudah kami makan-makan. Kedua, menghilangkan tamak ke panitia kurban masjid. Nanti kalau tamak, kecewa terus bergumam (menggerutu). Sudah miskin, bergumam, hasud kan dobel dosanya. Tapi, kalau kamu menyembelih ayam atau bebek, yang penting jangan tikus. Pokoknya halal," papar Gus Baha.

Gus Baha mengungkapkan bahwa Ibnu Abbas (sahabat Nabi) menunjukkan kebijaksanaannya dengan tidak menyembelih kambing pada Iduladha, melainkan memilih menyembelih ayam.

Ketika ditanya, "Apa ini kurban?" jawabnya, "tidak".

"Lah kok ayam, apa ada dasarnya (dalil) kurban ayam?"

"Tidak," jawab Ibnu Abbas.

Allah berfirman bahwa Hari Raya adalah hari untuk makan dan minum. Yang penting, kita mengikuti perintah Allah untuk merayakan hari tersebut dengan makan-makan.

Ingatlah hal ini, jangan sampai tidak merayakannya sama sekali. Oleh karena itu, dalam beberapa hadis, ulama berbeda pendapat.

Menurut Imam Al-Qurtubi, ada kemungkinan bahwa kurban ayam diperbolehkan. Namun, jangan melakukannya di masjid karena nanti bisa ditertawakan orang.

BACA JUGA:Gus Baha Jelaskan Penyesalan Orang yang Sudah Meninggal, Jika Hidup Kembali, Ini yang Ingin Mereka Kerjakan

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Sholawatan Tapi Tak Pernah Sholat, Ini Kata Gus Baha

"Paham ya? Alasan Imam Qurtubi masuk akal, Nabi bersabda, orang yang berangkat Jumatan awal (jam 08.00-09.00 pagi) itu fakaannama qorroba badanatan (seolah-olah dia berkurban unta)," kata Gus Baha.

Sementara itu, menurut Gus Baha, jika waktu pelaksanaan kurban itu mepet, misalnya jam 10.00 pagi, itu setara dengan kurban sapi.

Namun jika sudah mendekati, misalnya jam 11.30, itu setara dengan kurban ayam. Redaksi hadisnya adalah "fakaannama qorroba dajaatan".

Selanjutnya, Nabi menyebutkan bahwa jika waktu Jumat sudah mendekati saat khatib naik ke mimbar, itu disamakan dengan kurban telur. Nabi menyebut hal itu sebagai "kurban".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: